"Naik pesawat rasa naik angkot, ini serasa naik bus," katanya.
Karena menyangkut nyawa, pihak maskapai harus lebih hati-hati untuk mengambil keputusan terbang dengan pesawat yang tengah diperbaiki.
"Udah tahu indikasinya tapi dipaksakan, itu kan secara mekanik bahaya," ujarnya.
"Jangan nekat, dan membahayakan semoga kejadian ini tidak terulang," tambahnya.
Dirinya mengaku pihak maskapai yaitu direktur operasional dari pihak penerbangan telah meminta maaf lewat WhatsApp pribadi.
"Permintaan maaf sih oke, tapi jangan dianggap enteng," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, TribunSolo.com mencoba mengkonfirmasi sejumlah nomor resmi pejabat Lion Air tetapi belum mendapat balasan.
Di antaranya kepada Corporate Communications Strategic, Lion Air Tower Danang Mandala Prihantoro. (*)