Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menekankan bahwa Sistem Resi Gudang (SRG) bisa diterapkan dan dimanfaatkan untuk memfasilitasi pemasaran produk pertanian.
Hal itu dikatakan saat kunjungan kerjanya ke wilayah bekas Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara.
“Produk-produk unggulan Buton perlu didukung dengan menciptakan ekosistem dan mata rantai perdagangan yang bagus.
Tujuannya agar ada kepastian soal harga yang bagus dan kelangsungan pasokan itu sendiri,” kata Wamendag, Senin (31/5/2021).
Produk pertanian dan perkebunan Buton yang cukup menonjol saat ini adalah jambu mete dan kelapa.
Baca juga: Komisi III Minta Propam Polri Usut Oknum Polisi di Buton yang Diduga Menganiaya Anak
Produk jambu mete banyak diekspor ke Vietnam sedangkan produk kelapa masih belum termanfaatkan secara optimal.
Untuk produk mete, Januari Lalu Buton mengekspor 48 ton ke Vietnam.
Permintaan buah kelapa sangat banyak karena bisa diolah menjadi santan dan minyak.
Airnya bisa menjadi minuman, batok kelapanya dibuat sebagai briket dan sabutnya bisa menjadi berbagai macam produk.
Selain itu ada banyak potensi kelautan dan perikanan dari daerah itu.
“Saya berharap produk-produk itu bisa memberikan value yang optimal bagi masyarakat Buton.
Baca juga: Sepasang Kekasih yang Masih SMP di Buton akan Nikah, Sempat Ditolak KUA, Keluarga Sebut Saling Cinta
Karena itu mata rantai pasoknya harus benar-benar dijaga agar memberikan imbal balik yang adil bagi seluruh pelaku usaha di sektor ini,” tambah Jerry
Kementerian Perdagangan dalam upayanya memfasilitasi perdagangan produk-produk Buton juga menggandeng Kementerian Perdesaan, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal.
Menurutnya, Kemendes PDTT punya jaringan dan instrument yang kuat baik untuk produksi maupun pemasaran di tingkat masyarakat.
Kemendes misalnya membina Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan membina sektor-sektor usaha kecil di desa yang berkisar dari produksi pertanian, kerajinan maupun perikanan budidaya.