Mengutip Tribun Bogor, Deni mengatakan harga makanan dan minuman yang dijual di Kedai Rizqi Maulana tak jauh berbeda dengan warung lainnya.
Deni menuturkan, pemilik warung mengaku padanya bahwa kekeliruan menulis harga terjadi karena pegawai kurang fokus.
Terlebih situasi saat itu sudah memasuki tengah malam.
"Konsumen kan beda-beda, waktu itu mungkin dia merasa dibohongi. Apakah itu sengaja atau human error?"
"Tadi pengakuannya mungkin udah malem, bisa aja karena kurang tidur jadi kurang fokus," ujarnya saat melakukan sidak di lokasi, Rabu (2/7/2021).
Deni pun mengimbau agar pembeli mengecek terlebih dulu nota pembayaran untuk mengantisipasi adanya kekeliruan.
Ia juga meminta pada pemilik kedai untuk memasang daftar harga agar pembeli tak merasa dijebak.
Baca juga: Wanita Potong Rambut dengan Penutup Kipas Angin, Banyak yang Minta Tutorial setelah Videonya Viral
Baca juga: Aksi Pengantin Wanita Patahkan Besi saat Nikahan Viral, Akui Didukung Suami, Ini Cerita Lengkapnya
"Ini harus jadi pelajaran buat semuanya, pegawainya harus dibina berikan pelayanan yang baik."
"Kemudian harga, pelanggan silakan dicek dulu, khawatir nanti pulang kecewa karena kekeliruan tapi terlanjur pulang ke rumah," ujarnya, Rabu (2/6/2021).
Selain itu, Deni mengatakan, perlu ada kesepakatan antar penjual di puncak untuk menentukan harga eceran tertinggi.
"Misalnya yang dibolehkan di jalur ini Rp15 ribu sampai Rp18 ribu. Siapa yang lebih dari itu, secara hukum sosialnya akan dikomplain."
"Soalnya akan berpengaruh ketika di sini mahal, udah ke tempat lain, artinya pelanggan di sini juga akan berkurang," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribunnews Bogor/Naufal Fauzy)