Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Grab bekerja sama dengan Kemenkes, Aino, Dettol, dan Good Doctor serta Pemerintah Daerah (Pemda) DIY menyelenggarakan vaksinasi massal untuk penyandang disabilitas, mitra driver grab, abdi dalem dan pekerja pariwisata.
Managing Director Grab Indonesia Neneng Gunadi mengatakan, inisiasi tempat vaksinasi massal ini merupakan upaya pihak swasta untuk membantu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mempercepat vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Wow! Grab Telah Bantu Distribusi Vaksin di 53 Kota & Kabupaten Se-Indonesia
“Kami menargetkan ada 10 ribu orang yang bisa divaksin sehingga mempercepat kekebalan komunal,” ungkap Neneng di sela vaksinasi di GOR UNY, Kamis (17/6/2021).
Dia mengatakan, kali ini, peserta vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca.
Adapun penyelenggaraan tersebut sudah dilaksanakan sejak Senin hingga Kamis (14-17/6/2021).
Baca juga: Survei: GrabFood Jadi Layanan Food Delivery Pilihan Gen Z
Pantauan Tribun Jogja di lapangan, sejak pagi, para peserta vaksin sudah berdatangan, menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin.
Bagi para penyandang disabilitas, Grab Vaccine Center Yogyakarta ini sudah diatur agar ramah difabel.
Mereka bisa masuk ke GOR melalui pintu khusus difabel dengan jalur yang disesuaikan.
Baca juga: Mitra GrabFood Tarakan Ini Raup Sukses dari Bisnis Makanan Sehat
Penerjemah bahasa isyarat juga sudah dipersiapkan untuk membantu peserta yang membutuhkan.
Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X yang hadir mewakili Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X menyambut baik kegiatan kolaboratif seperti ini.
Menurutnya, pusat vaksinasi ini bisa mendorong masyarakat untuk mau ikut vaksin dan menekan penyebaran virus corona di DIY.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes, Oscar Primadi yang turut hadir dalam gelaran mengatakan pihaknya merasa terbantu dengan inisiasi Grab, Good Doctor dan perusahaan lain menyelenggarakan vaksinasi massal ini.
Dia mengungkap, Kemenkes tidak bisa sendiri dalam memutus rantai penyebaran virus corona sehingga tetap membutuhkan dukungan dari masyarakat dan swasta.
“Meski sudah divaksin, tapi vaksin bukanlah segala-galanya. Protokol kesehatan (prokes) tetap harus dijalankan. Itu juga penting,” katanya.
Ditanya mengenai sosialisasi keamanan vaksin, Oscar paham saat ini sedang banyak berita-berita hoax yang membuat takut masyarakat untuk divaksin.
“Peran keluarga sangat penting di sini. Wajar kalau masyarakat, khususnya lansia merasa takut dengan vaksinasi ini. Kita harus memberikan pemahaman tentang vaksin ini,” tandasnya. (ard)