News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dapat Ganti Rugi Proyek Pembangunan Tol Yogya-Solo Rp 3,4 Miliar, Soleh Tak Berniat Beli Mobil Baru

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pak Soleh berfoto di sela-sela pencairan UGR tol Yogyakarta-Solo di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jumat (18/6/2021).

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Sejumlah warga yang lahannya terdampak proyek pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di wilayah Klaten, Jawa Tengah menerima uang ganti rugi (UGR).

Satu satunya adalah Junaidi Soleh warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Soleh kini menjadi seorang miliarder setelah rumah dan tempat usaha rumahan miliknya diterjang pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo.

Dua bidang tanah berwujud rumah dan tempat usaha itu mendapat kompensasi uang ganti rugi (UGR) senilai Rp 3,4 miliar.

"Rumah saya itu yang kena sebagian sekitar 21 meter persegi, sebagian lagi tempat usaha, jadi totalnya ada 2 bidang tanah saya yang kena," ujar pria 48 tahun itu saat berbincang dengan Tribunjogja.com di sela-sela pencairan UGR tanah terdampak tol Yogyakarta-Solo di desa tersebut, Jumat (18/6/2021).

Uang miliaran rupiah tersebut, kata Soleh akan digunakan untuk kembali membuka usaha hanger baju yang telah ia rintis sejak 10 tahun terakhir.

Soleh berharap masih bisa mendapatkan tanah di Desa Kranggan itu lantaran sudah merasa nyaman tinggal di desa tersebut.

"Ini tanah kelahiran saya, inginnya mau di sini lagi. Sekarang lagi cari-cari tanah mudah-mudahan ketemu," ucapnya.

Sejumlah warga mengikuti musyawarah Tol Yogyakarta-Solo di Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Selasa (15/6/2021). (Tribun Jogja/Almurfi Syofyan)

Soleh tidak berniat untuk membeli mobil baru meski mendapatkan rezeki nomplok seusai menjadi miliarder baru.

"Saya mobil ada, rumah juga sudah. Uang ini untuk usaha lagi, tidak untuk beli mobil atau kendaraan," ucapnya.

Rumah Soleh hanya seluas 21 meter persegi yang ikut diterjang tol dan itu pun bagian samping.

"Istilah rumah saya itu hanya kena serempet tol. Masih bisa untuk ditinggali meski nantinya berdampingan dengan tol," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo mengatakan, di desa yang ia pimpin terdapat 116 bidang tanah yang menerima pencairan UGR tahap pertama.

"Pencairan 116 bidang ini kan tahap pertama, dari total 133 bidang tanah yang ikut terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo," ujarnya saat Tribun Jogja temui di kantor desa tersebut.

Baca juga: Warga Desa Kranggan Terdampak Proyek Pembangunan Tol Yogya-Solo Terima Ganti Rugi Rp 78,7 Miliar

Ia mengatakan, 17 bidang tanah yang belum dibayarkan oleh pihak panitia pengerjaan jalan tol Yogyakarta-Solo karena persyaratan administrasi dari 7 bidang tanah milik warga belum lengkap.

"Jadi sisa 17 bidang tanah ini 10 bidang adalah tanah kas desa atau TKD. Tanah kas desa ini masih proses untuk pencairan UGR, begitu juga dengan 7 bidang tanah milik warga yang belum," ucapnya.

Menurut Gunawan, 116 bidang yang menerima UGR pada pencairan tahap pertama tersebut terdiri dari lahan persawahan, permukiman hingga tempat usaha.

Uang Ganti Rugi

Pencairan uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terus bergulir.

Pencairan UGR tanah terdampak tol tersebut memasuki Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Jumat (18/6/2021).

Total terdapat 116 bidang tanah milik warga dan tanah kas desa (TKD) yang ikut diterjang oleh pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.

Adapun seratusan bidang tanah terdampak pembangunan tol itu, nilai total pembayaran UGR-nya sebesar Rp78,7 miliar.

Pantauan Tribun Jogja di lokasi, pencairan UGR tol Yogyakarta-Solo di desa itu berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pak Soleh berfoto di sela-sela pencairan UGR tol Yogyakarta-Solo di Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jumat (18/6/2021). (Tribun Jogja/Almurfi Syofyan)

Para penerima UGR dibagi pada dua sesi untuk menghindari terjadinya kerumunan saat pencairan UGR tersebut.

Kepala Desa Kranggan, Gunawan Budi Utomo mengatakan, jika pencairan UGR sebanyak 116 bidang tanah tersebut merupakan tahap pertama.

"Pencairan 116 bidang ini kan tahap pertama, dari total 133 bidang tanah yang ikut terdampak pembangunan tol Yogyakarta-Solo," ujarnya saat ditemui Tribun Jogja di kantor desa tersebut.

Ia mengatakan, adapun 17 bidang tanah yang belum dibayarkan oleh pihak panitia pengerjaan jalan tol Yogyakarta-Solo karena persyaratan administrasi dari 7 bidang tanah milik warga belum lengkap.

"Jadi sisa 17 bidang tanah ini 10 bidang adalah tanah kas desa atau TKD. Tanah kas desa ini masih proses untuk pencairan UGR, begitu juga dengan 7 bidang tanah milik warga yang belum," ucapnya.

Menurut Gunawan, 116 bidang yang menerima UGR pada pencairan tahap pertama tersebut terdiri dari lahan persawahan, permukiman hingga tempat usaha.

Sementara itu, Staf PPK pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo di Klaten, Christian Nugroho menambahkan pembayaran UGR bagi 116 bidang tanah terdampak tol tersebut jika dijumlahkan senilai Rp78,7 miliar.

"Kalau totalnya 116 bidang tanah ini sebanyak Rp78,7 miliar. Pembayaran dibagi dalam dua sesi undangan untuk mencegah kerumunan," imbuhnya. (Tribunjogja.com/Mur)

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Warga Klaten Terima Uang Miliaran Ganti Rugi Tol Yogyakarta-Solo

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini