Artinya rendah, di bawah normal (95-100).
Baca juga: Protes Pembubaran Kuda Lumping, Kini Pidato Bupati Banjarnegara Tuai Polemik, Warganet Beri Dukungan
Ia juga mendengar si pasien menelepon Ibunya di Bogor, Jawa Barat, katanya sudah tidak kuat lagi.
Saat itu, Aziz mengaku merasakan greget untuk bisa mencarikan RS rujukan bagi pasien.
Sayangnya, mencari RS rujukan di tengah kondisi penyebaran COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta yang begitu tinggi bukan perkara mudah.
Aziz dibantu perawat, PSC, Korlap Dinas Kesehatan DIY hingga satpam puskemas semuanya ikut mencari RS rujukan.
Satu persatu RS di DIY dihubungi.
Jawabannya hampir semuanya sama : penuh.
Aziz tidak mau putus asa.
Ia mencari bed hingga RS di luar Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia menghubungi RSUD Tidar kota Magelang, RSUD Moewardi Surakarta hingga RS di Purworejo, semuanya tidak bisa menerima.
"RSUD Merah Putih di Magelang yang biasanya ada peluang bisa menerima, ternyata juga penuh. Pokoknya, semuanya sudah ditelepon ke mana-mana, hampir semua RS penuh," ujar Aziz.
Baca juga: Aksi Kapolsek di Jambi Bantu Perempuan Pendarahan Pakai Double Kabin ke RS
Belakangan, dirinya mengetahui bahwa sore itu pasien yang sedang menunggu antrean masuk di RS juga banyak.
Beberapa rekan Aziz yang ikut dalam misi mencarikan bed rujukan itu nyaris putus asa.
Namun, sore hingga malam itu, ia terus berusaha.