News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KRONOLOGI Kericuhan di Pos Penyekatan Suramadu, Massa Lempari Petasan hingga Rusak Pagar

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah video memperlihatkan puluhan warga membuat kericuhan di posko penyekatan pintu keluar Jembatan Suramadu arah ke Surabaya beredar luas di media sosial, Selasa (22/6/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Kericuhan kembali terjadi di pos penyekatan Suramadu arah Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/6/2021) pagi.

Bahkan, kericuhan sempat diwarnai aksi pelemparan petasan yang dilakukan massa.

Rekaman video yang memperlihatkan kericuhan di pos penyekatan Suramadu tersebut viral di media sosial.

Salah satu akun media sosial yang mengunggah video kericuhan tersebut yakni @sehatsurabayaku.

Dalam keterangannya, akun resmi milik Dinas Kesehatan Surabaya itu menjelaskan tentang adanya oknum yang menyerang petugas dengan membawa petasan.

"Sekelompok massa tiba-tiba datang ke pos penyekatan dan swab yang berada di pintu keluar Jembatan Suramadu arah Surabaya pagi, pagi tadi, pukul 05.00 WIB.

Beberapa oknum massa tersebut membawa petasan yang diarahkan ke petugas. Hingga berita ini diturunkan belum diketahui adanya korban jiwa/luka. Dan kondisi kembali kondusif," tulisnya.

Baca juga: Ricuh Penyekatan Suramadu, Ketua DPD RI Minta Pemda Pakai Pendekatan Persuasi

Dilansir Surya.co.id, kericuhan itu berawal saat sekira 50 orang mendatangi pos penyekatan Suramadu. Mereka diduga menolak dilakukan tes swab antigen.

Tidak diketahui bagaimana awalnya, tiba-tiba mereka sudah melemparkan petasan ke pos penyekatan.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Gatot Repli Handoko membenarkan terkait insiden tersebut.

"Memang terjadi lagi untuk menerobos pos penyekatan," kata Gatot, Selasa (22/6/2021).

Pihaknya mengaku tidak mengamankan massa tersebut dan hanya menghalau mereka.

Terkait suara ledakan, Gatot memastikan kalau itu merupakan suara petasan yang dilempar oleh massa.

Massa rusak pagar, 100 pengendara lolos tes antigen

Sementara itu, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto menjelaskan, insiden itu berawal dari adanya penumpukan kendaraan roda dua di sisi timur depan gate Jembatan Suramadu.

Sejumlah pengendara motor yang tak sabar dengan kondisi itu kemudian melakukan upaya provokasi.

Tujuannya agar mereka terhindar dari pemeriksaan swab tes antigen petugas.

"Rombongan pengendara R2 melakukan pengrusakan pagar pembatas Gate Jembatan Suramadu hingga jebol."

"Berjalan putar balik dengan Route (Sisi Barat-Bawah Jembatan Suramadu-Jl Jalur Lambat Depan BPWS Belakang," kata Irvan dilansir Kompas.com.

Baca juga: FAKTA Demo Warga Madura di Balai Kota Surabaya, Tolak Penyekatan di Jembatan Suramadu

Saat melintas di jalur lambat itu, sejumlah pengendara motor bahkan sempat turun dan melakukan pengrusukan kursi.

Mereka juga terlibat dorong-dorongan dengan petugas keamanan.

Untuk membubarkan aksi pengendara motor yang semakin beringas itu, petugas keamanan akhirnya menembakkan gas air mata.

"Dalam upaya mengurai massa pengendara, pihak petugas pengamanan akhirnya mempercepat laku kendaraan rombongan kurang lebih 100 (orang tersebut, dan tidak dilakukan swab antigen terhadap seluruh pengendara," ujar Irvan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemui langsung dan berembug dengan pendemo asal Madura yang mengatasnamakan "Koalisi Masyarakat Madura Bersatu". Mereka mendatangi Balai Kota Surabaya, Senin (21/6/2021). Aksi ini terkait dengan penyekatan dan test swab C-19 di area Jembatan Suramadu. Adanya aksi ini juga menyebabkan ditutupnya sebagian akses Jl Walikota Mustajab (depan Balaikota). (SURYA.co.id/Habibur Rohman)

Polisi buru pelaku

Dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, saat ini Polres Tanjung perak telah menelusuri dan mencari identitas para pelakunya.

"Sudah ditangani tinggal tunggu saja, sudah ada anggota preman yang kita lacak, tetap ini diproses secara hukum," terang Kasat lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Eko Adi Wibowo.

Eko mengimbau kepada para pengendara dari arah Madura, terkhusus Bangkalan agar memaksimalkan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).

Kebijakan tersebut telah diberlakukan sejak kemarin.

"Imbauan saya kan sudah ada keputusan bersama dari pemkab dan Pemrov Jatim, mengeluarkan SIKM sejak kemarin berlaku untuk pegawai karyawan, PNS, pedagang yang setiap hari keluar masuk."

"Bisa minta ke Kecamatannya masing-masing dan berlaku 7 hari," terang Eko.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/Samsul Arifin, Kompas.com/Ghinan Salman)

Berita lainnya seputar Suramadu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini