TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan kondisi RSUD Dr Moewardi Solo, Jawa Tengah viral di media sosial.
Pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut membludak, bahkan ada pasien yang harus menunggu di selasar dekat Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit.
Dua tenda yang sebelumnya didirikan di halaman rumah sakit tak mampu menampung para pasien itu.
Dalam video yang beredar, para petugas kesehatan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap terlihat lalu lalang mengecek kondisi para pasien.
Salah satu akun di Instagram yang mengunggah video tersebut yakni @visitsurakarta.
Kondisi RSUD Moewardi Surakarta.
Nek kowe tipe uwong rapercoyo Covid yowes gpp, tp ojo ngojok-ngojoki uwong ra taat prokes ya lur (kalau kamu tipe orang yang tidak percaya Covid ya sudah tidak apa-apa, tapi jangan menghasut orang tidak taat prokes ya lur).
Kiriman Rekawan
Baca juga: Kapasitas RS Penuh, Sekjen Gerindra Minta Fasilitas di Kompleks GBK Dijadikan RS Darurat Covid
Tanggapan pihak rumah sakit
Direktur RSUD Dr Moewardi Solo, Cahyono Hadi membenarkan terkait video viral tersebut.
"Iya benar, sekarang sudah masuk semua," kata Cahyono kepada TribunSolo.com, Senin (28/6/2021).
Menurut Cahyono, pihak rumah sakit telah melakukan langkah antisipasi supaya kondisi tidak terulang.
Penambahan ruang perawatan pasien Covid-19 menjadi satu di antara yang dilakukan.
Pasalnya, 320 tempat tidur yang sebelumnya disediakan sudah penuh.
"Kita menggunakan Bangsal Tulip, gedung nuklir baru dengan tambahan 80-an tempat tidur," ujar Cahyono.
Selain penambahan bangsal, RSUD Dr Moewardi Solo juga menambah dua tenda yang didirikan di halaman rumah sakit.
"Itu untuk pasien, menunggu untuk masuk ke bangsal," tambahnya.
Baca juga: Kapasitas Rumah Sakit Mulai Penuh, Warga Bekasi Tak Bergejala Diminta Isolasi Mandiri di Rumah
Rumah sakit lapangan di Benteng Vastenburg juga penuh
Tak hanya di RSUD Dr Moewardi, Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) yang dibangun TNI di Benteng Vastenburg Solo juga penuh pasien Covid-19.
Sebanyak 84 tempat tidur yang disediakan di tenda sudah terisi secara keseluruhan.
Menurut penanggung jawab lapangan Rumkitlap, Letda Heru Sutopo, pihaknya sementara ini belum bisa menerima pasien.
"Untuk saat ini pasien belum bisa kami terima karena muatan kapasitas masih terlalu penuh," kata Heru, Senin, dilansir TribunSolo.com.
Bahkan, ada juga beberapa pasien yang datang sendiri tanpa rujukan, namun ditolak oleh pihak Rumkitlap.
"Harus ada rujukan dari puskesmas dan rumah sakit, dan kami sudah bersurat juga kepada Dinas Kesehatan Surakarta," jelasnya.
Gibran hubungi Risma
Membludaknya pasien Covid-19 di Solo membuat semua rumah sakit rujukan mengalami overload.
Mengatasi hal itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengajukan bantuan kepada Kementerian Sosial (Kemensos) untuk tenda darurat yang akan digunakan untuk melayani pasien Covid-19.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka sendiri langsung menghubungi Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
"Saya sudah menghubungi Bu Risma dan Solo mendapat jatah 7 tenda, setiap tenda diisi 10 bed," kata Gibran kepada TribunSolo.com, Senin.
Kepala Dinas Kesehatan Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan, ada enam rumah sakit yang telah mendapatkan tenda tersebut.
Dari penambahan tenda tersebut, kini Kota Solo memiliki 983 bed yang diperuntukkan bagi pasien Covid-19.
"Saat ini sudah 92 persen yang terisi," ujar Siti.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Adi Surya Samodra/Muhammad Irfan Al Amin)