TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya pedagang emas di jalan Hanurata, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua menyita perhatian.
Pasalnya, sang istri yang menangis minta tolong melihat suaminya diserang viral di media sosial.
Peristiwa berawal saat korban bernama Nasruddin alias Acik (44) hendak pulang ke rumahnya.
Saat itu, korban Acik pulang bersama sang istri, Virgita Legina Hellu (25).
Peristiwa tersebut terjadi, Senin (28/6/2021) malam sekitar pukul 21.30 WIT.
Berdasarkan keterangan saksi yang tak lain istri korban, saat itu saksi sedang tidur dan tiba-tiba terbangun.
Saksi terkejut saat melihat korban sudah diancam dengan pisau oleh pelaku yang diduga berjumlah empat orang.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Pembunuhan Pengusaha Emas di Papua, Hubungan Terlarang hingga Skenario Perampokan Sadis
Baca juga: Bukan Perampokan, Ternyata Motif Asmara Dibalik Pembunuhan Pengusaha Emas di Papua
Para pelaku diduga menggunakan kendaraan roda empat.
Karena gelap, Virgita tak melihat dengan jelas para pelaku.
Bahkan video Virgita menangis keluar dari mobil berwarna merah sempat menghebohkan jagat maya.
Pasalnya, Virgita menangis meminta tolong pada warga karena suaminya tewas.
Terlihat Virgita juga mengalami luka pada tangannya.
Sempat terdengar Virgita meminta agar dirinya tak divideo oleh warga.
"Tolongin saya, ibu jangan videokan," ujar Virgita.
"Sabar ya, saya tidak berani berhenti, sabar yaa polisi sebentar lagi ke sini," ujar suara wanita yang berada di balik ponsel.
Namun setelah video tersebut viral, ada video lain lagi yang menunjukkan Virgita justru diamankan polisi.
Hal tersebut dibenarkan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Heboh Istri Menangis karena Suami Tewas Diserang Perampok, Kini Viral Video Istri Diamankan Polisi
"Istrinya sudah kami amankan dan akan dilakukan pemeriksaan intensif 1 x 24 jam," kata Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav Robby Urbinas dikutip dari Tribun-Papua.com.
Sang istri ikut diamankan lantaran aksi ini bukanlah aksi perampokan.
Namun murni pembunuhan.
Polisi telah menetapkan pria, warga negara Afganistan sebagai pelaku tunggal.
Menurut Gustav, pria tersebut berinisial MM.
"Pelaku warga negara Afganistan, inisial MM," kata Gustav seperti dikutip dari Tribun Papua.
Gustav mengatakan motif pembunuhan pedagang emas di Jayapura, Acik, bukan perampokan.
MM menghabisi Acik ditengarai hubungan asmara.
MM disebut memiliki hubungan asmara dengan istri Acik, Virgita.
Gustav mengatakan kasus pembunuhan Acik merupakan kriminal murni.
"Ini murni pembunuhan, pelaku hanya satu orang yakni MM," ujarnya.
Gustav menerangkan MM memang sudah merencanakan pembunuhan Acik.
Pasalnya, MM sendiri sudah membuntuti korban dan istrinya.
"Dugaan perencanaan, karena pelaku telah mengikuti korban dan istrinya sebelum aksi pembunuhan," jelasnya.
Saat ini, Polisi juga turut memeriksa istri Acik, VLH.
Polisi mendalami keterlibatan VLH dalam kasus pembunuhan Acik.
Atas perbuatannya, MM dijerat pasal berlapis; Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan 338 KUHP tentang Pembunuhan.
"Pelaku dikenakan pasal berlapis dengan ancaman penjara seumur hidup dan paling singkat 20 tahun penjara," terang Kombes Pol Gustav Robby Urbinas.
Diberitakan sebelumnya, M ditangkap saat akan meninggalkan Papua melalui Bandara Theys Eluay Sentani, Kabupaten Jayapura pada Jumat (3/7/2021).
Diduga, M adalah selingkuhan Virgita Legina Hellu.
Informasi yang didapat Tribun Papua, M merupakan warga Afganistan.
M berdomisili di Jakarta.
M kini telah mendekam di tahanan Mapolresta Jayapura Kota. (*)
(Tribunnews.com/ Siti N/ Tribun-Papua.com)