Pria berusia 33 tahun ini menceritakan kisah dibalik perjuangannya merawat anak-anak yang kecanduan lem aibon dan narkoba.
Sebelum menjadi tukang ojek, Amos sempat menjadi politisi dan memiliki cita-cita ingin menjadi Bupati.
Namun, Amos sempat menderita penyakit paru-paru hingga divonis dokter umurnya tidak lama lagi.
Setelah itu, Amos memutuskan untuk hidup dengan lebih baik dan menjadi manfaat bagi orang lain.
"Sebenarnya saya sudah meninggalkan pekerjaan semua, saya pernah bekerja dan punya uang, saya punya cita-cita ingin jadi politikus sampai Bupati."
"Kemudian saya sakit karena pola hidup yang tidak bagus. Akhirnya saya memutuskan untuk saya harus hidup menjadi berkat."
Baca juga: Viral Gadis Capai Rekor 200 Jam Teleponan dengan Pacar, Akui Tak Mudah, Sempat Terkendala Jaringan
"Jadi saya memutuskan untuk melayani anak-anak yang terabaikan," kata Amos, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (9/7/2021).
Semenjak itu, Amos yang tidak memiliki pekerjaan akhirnya menjadi tukang ojek pada 2017 lalu.
Kemudian, ia mulai mendekati anak-anak pecandu lem aibon dan narkoba yang terlantar dengan memberinya makan setiap hari.
"Dari hasil ojek itu, saya pakai untuk kebutuhan anak-anak di jalanan, sampai saya tinggal di rumah singgah," tambah Amos.
setelahnya, anak-anak tersebut mulai terbuka pada Amos dan mau untuk tinggal di rumah singgah yang didirikannya secara sederhana.
Amos mengaku memiliki berbagai tantangan saat merawat anak-anak pecandu lem aibon dan narkoba.
Terlebih, ia merawat mereka hanya seorang diri dengan dibantu oleh istrinya saja.
"Pengalaman waktu kami di rumah singgah, itu berat sekali merawat yang remaja."
Baca juga: VIRAL Kisah Nakes yang Hendak Bertugas Tak Diperbolehkan Lewat saat Penyekatan PPKM Darurat