Saat itu, di titik jalan yang ditutup, sepenglihatannya tidak ada petugas yang menjaga.
Sehingga, dia dan sopir taksi online itu tidak bisa berbuat banyak selain memutar haluan.
"Kalau ambulan mah kan ada sirinenya, bisa ngebut, kalau kemarin kan pakai driver online.
Saya sampai terharu sama driver onlinenya, nganter kemana-mana bahkan sampai diantar ke rumah, saya bayar ongkosnya tidak diterima," ucap Agus.
Saat itu, di tengah kekalutan, dia berserah diri dan pasrah.
"Saat di mobil saya berpikir, kalau sudah waktunya, karena penyakit dan sehat hanya punya Allah, berarti sampai disini sehatnya, sampai disini usianya," ujar dia.
Sekira pukul 16.00, Kokom penjual nasi kuning dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Nagrog. (Dian Hendriansyah/Cipta Permana)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ibu yang Hendak Melahirkan Menangis Susah Cari Rumah Sakit di Sukabumi, Akhirnya Dibantu Polisi