"Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stress atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga," kata Audy mengutip Tribun Medan.
Lanjut Audy, Salamat juga mencoba memeluk Wakapolsek yang datang saat dirinya hendak diamankan.
Bidan desa yang hendak menggunakan APD juga dipeluk oleh Salamat.
Tindakan Salamat memicu kemarahan dan ketakutan warga.
Pada Kamis (22/7/2021), warga berkumpul membawa bambu dan kayu.
Awalnya warga hendak mengamankan Salamat Sianipar, namun berujung pada Tindakan penganiayaan.
4. Kabur dari RS
Pada Kamis (22/7/2021) pukul 11.00 WIB, Salamat berhasil diamankan.
Salamat lalu dibawa ke RSUD Porsea.
Namun pada malamnya ia kembali kabur dari rumah sakit.
Menurut keterangan Risma, sang suami akhirnya ditemukan di depan Perumahan Del Sitorus di Desa Siantar Narumonda VI, Kecamatan Siantar Narumon pada Sabtu (24/7/2021) pukul 11.30 WIB.
Sementara itu, menurut keluarga Salamat Sianipar yakni Erik Sianipar, penggunaan kayu dan bambu sebagai upaya untuk jaga jarak dengan Salamat.
Menurutnya, warga tak bertujuan melakukan penyiksaan.
"Dengan menggunakan kayu dan bambu sebagai upaya menjaga jarak agat tidak tertular Covid-19 cara saya bersama warga untuk mengamankan Selamat Sianipar," ujarnya.
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Bupati Toba Poltak Sitorus dan wakilnya Tonny M Simanjuntak.
Pihaknya meminta Satpol PP berjaga di rumah sakit untuk mengawasi korban.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Medan/Goklas Wisely)