Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem Ratu Ngadu Bonu Wulla mendesak pemerintah pusat untuk segera mendistribusikan stok vaksin Covid-19 ke daerah-daerah yang nyaris kehabisan stok vaksin.
“Diharapkan, pemerintah bisa ekstra cepat mendistribusikan vaksin secara merata ke seluruh wilayah di Indonesia. Bahkan, ke daerah-daerah terpencil,” kata Ratu Ngadu dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/7/2021).
Apalagi, saat ini sudah banyak kepala daerah yang mengeluh telah kehabisan stok atau persediaan vaksin. Sementara, permintaan warga untuk divaksin cenderung meningkat signifikan.
Ratu Ngadu berharap demikian, lantaran beberapa waktu lalu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengeluhkan kehabisan stok vaksin Covid-19.
Baca juga: Studi: Antibodi Vaksin Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan, Namun Booster Dapat Membantu
Kemungkinan, stok vaksin untuk dosis kedua baru akan datang pada Agustus 2021.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II ini khawatir jika distribusi vaksin terganggu, maka target herd immunity yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi akan terhambat.
Baca juga: Menkes Akui Vaksinasi Covid-19 Lamban, Alasannya Stok Terbatas
Sedangkan Jokowi menargetkan jika akhir Agustus 2021 pencapaian akan hal itu, khususnya di Pulau Jawa bisa selesai.
Baca juga: Vaksinasi Kurangi Risiko Gejala Berat hingga Kematian
Saat ini, ia melanjutkan, kondisi darurat dan tingkat kematian akibat Covid-19 masih tinggi karena banyak masyarakat yang belum divaksin. “
"Makanya, kita enggak boleh main-main dengan situasi pandemi saat ini, karena bisa melumpuhkan seluruh aspek kehidupan," ucapnya.
Ratu Ngadu pun berharap, dengan mempercepat pendistribusian vaksin dan terjadinya herd immunity akan bisa membantu masyarakat bangkit kembali dan memulihkan kehidupannya, termasuk juga pembangunan bisa kembali berjalan normal.
Sejumlah daerah seperti Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan beberapa daerah lainnya mengalami kekurangan stok vaksin.
Akibatnya, program percepatan vaksinasi terhadap masyarakat mengalami perlambatan.
Per 24 Juli 2021, data penerima vaksinasi dosis pertama di Indonesia telah mencapai 44.107.926 orang. Sedangkan untuk dosis kedua mencapai 17.475.996 orang