TRIBUNNEWS.COM, SIGLI - Remaja berusia 17 tahun berinisial RY melakukan pembacokan terhadap tauke salak bernama Maralelo Siregar (38) di pusat pasar Kota Beureunuen, Gampong Baroh Yaman, Kecamatan Mutiara, Pidie, Aceh, Sabtu (24/7/2021).
Pelaku membacok korban karena tidak terima dimarahi di depan banyak orang.
Setelah melakukan aksinya pelaku pun langsung melarikan diri.
Kepolisian lantas memburu pelaku hingga akhirnya berhasil ditangkap aparat Reskrim Polres Pidie bersama Polsek Mutiara di Kota Mini, Kecamatan Mutiara Timur, Minggu (25/8/2021) pukul 12.30 WIB.
Kapolres Pidie, AKBP Padli melalui Kasat Reskrim, AKP Ferdian Chandra kepada Serambi, Selasa (3/8/2021), mengatakan, peristiwa pembacokan tersebut berlangsung cepat.
Saat itu, keduanya sedang menjual salak di depan sebuah toko emas.
Menurutnya, kejadian itu berawal saat RY yang bekerja pada Maralelo Siregar berjualan buah salak di pusat Pasar Beureunuen.
Baca juga: 20 Gajah Liar Mengamuk Hacurkan Kebun di Pidie, Petani Tak Berdaya
Saat itu, pasar Beureunuen ramai mengingat akhir pekan.
Maralelo Siregar asyik melayani pembeli yang memilih buah salak yang dijualnya.
Ternyata, saat itu, kantong plastik untuk membungkus buah salak sudah habis.
Sehingga, Maralelo menyuruh pelaku RY untuk membeli kantong plastik, yang letaknya tidak jauh dari korban menjual buah salak.
Kata AKP Ferdian, usai membeli kantong plastik, remaja RY langsung kembali ke lapak jualan.
Saat RY hampir mendekati dengan tempat jualan salak, Maralelo berteriak memanggil RY agar mempercepat langkahnya.
Tapi, remaja RY justru santai saja mengayunkan langkanya.