Saat tiba di lapak jualan, RY langsung menyerahkan satu kantong plastik kepada Maralelo.
Usai kantong plastik dibuka oleh Maralelo, korban melemparkan ke wajah pelaku RY.
Ternyata, aksi yang dilakukan Maralelo terjadi di hadapan para pembeli.
Baca juga: Gadis 14 Tahun di Pidie Tewas Diduga Tersetrum saat Akan Cas HP, si Adik Mengira Kakaknya Kesurupan
Maralelo diduga sempat marah sembari mengeluarkan kata-kata kasar.
Akibatnya, remaja RY tersinggung dan malu karena dimarahi di depan pembeli.
Remaja RY pun tersulut emosi.
Ia dengan cepat bergegas ke tempat penjual pisau yang letaknya berdekatan dengan lapak jualan mereka.
Pelaku meminta pinjam sebilah pisau kepada pedagang tersebut dengan mengambilnya lalu dibawa tersangka.
"Tapi pedagang itu meminta RY tidak mengambil pisau baru, dan pisau yang agak lama saja diambil," ujar Kasat Reskrim Polres Pidie.
Baca juga: Ratusan Nakes Puskesmas di Pidie Aceh Mendadak Hamil, Benarkah untuk Menghindari Vaksin Sinovac?
Selanjutnya, kata Ferdian, dengan pisau di tangan tersangka bergegas kembali ke lapak jualan salak.
Saat itu, Maralelo tidak mengetahuinya dan tetap melayani pembeli.
Lalu, RY dari arah sebelah kanan langsung menusuk korban dengan sebilah pisau yang mengenai di bagian samping pinggang kanan.
"RY membacok lagi untuk kedua kali di bagian lengan sebelah kanan. Tusukan ketiga di bagian bahu sebelah kanan masing-masing satu kali. Usai menusuk, tersangka mengejar korban sehingga dileraikan oleh pembeli bersama warga. Akhirnya RY kabur ke arah Masjid Abu Beureueh Beureunuen," jelas Kasat Reskrim Polres Pidie.
Bersembunyi di Areal Sawah