News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Warga Dengar Suara Ribut-ribut Sebelum Menemukan ED Terluka Parah Dibacok Anak Kandungnya

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan Layar warga membawa korban menggunakan mobil pikap. Aksi pembacokan anak terhadap ayah kandungnya di Loroang Nyiur II Kecamatan Kalidoni Palembang, Sabtu (7/8/2021).

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - OP (23), nekat membacok ayah kandungnya ED (40) dengan palu dan senjata tajam jenis parang hingga sang ayah mengalami luka di kepala, Sabtu (7/8/2021).

Ani (38), tetangga bersebelah rumah dengan pelaku dan korban mengatakan, kronologi berawal saat terjadi keributan di dalam rumah.

"Siang kejadiannya antara waktu salat zuhur atau sebelum zuhur. Saya memang dengar ada ribut-ribut, tapi belum saya hiraukan," kata Ani ketika dikonfirmasi Tribun, Minggu (8/8/2021).

Tak lama kemudian istri korban ke luar dari rumah sambil meminta tolong kepadanya.

"Sampai akhirnya dia (istri korban) manggil-manggil saya sambil ketakutan. Tolong buk anak samo laki aku bebala (tolong bu, anak sama suami saya bertengkar). Itu yang dia bilang, " tutur dia.

Ani kemudian langsung melapor Sekretaris RT setempat dan meminta bantuan sejumlah warga.

Ketika datang lebih dari 10 orang, mereka sudah mendapati korban, ED (40) sudah bersimbah darah akibat luka yang dialami.

Warga bergegas langsung membawa korban ke rumah sakit dengan diantar mobil pribadi.

"Korban langsung dipapah sama warga, kemudian dibawa ke rumah sakit pakai mobil pick up. Darahnya menetes di lantai," katanya.

Tangkapan Layar warga membawa korban menggunakan mobil pikap. Aksi pembacokan anak terhadap ayah kandungnya di Loroang Nyiur II Kecamatan Kalidoni Palembang, Sabtu (7/8/2021). (Instagram Palembang_Bedesau)

Dari pengakuannya, keluarga tersebut baru tinggal di sebuah kontrakan sekitar satu tahun.

Dan memang belum banyak warga yang mengenal keseharian dan wataknya.

Korban diketahui adalah seorang sopir becak motor (bentor), sementara sang istri adalah karyawan di sebuah restoran. Pelaku adalah seorang karyawan swasta.

"Mereka ada empat orang serumah, pas lagi kejadian anak bungsunya lagi kerja. Memang belum terlalu akrab dengan warga disini karena mereka belum lama pindah. Setiap habis kerja selalu masuk ke rumah, " jelas dia.

Mengenai informasi bahwa sang istri sering disiksa oleh ED, Ani mengatakan ia tidak tahu persis.

Sebab selama ini, tak tahu bagaimana kehidupan dan masalah apa yang dihadapi keluarga tersebut.

"Saya kurang tau soal itu. Sebenarnya dak mau terlalu tau, biarlah jadi urusan mereka saja. Kalaupun ternyata memang sering disiksa, tetangga tak mau ikut campur, " ujarnya.

Ia menambahkan saat kejadian pelaku tengah sakit.

Baca juga: Tak Terima Ibu Sering Dipukuli, Seorang Pemuda Lukai Kepala Ayahnya Pakai Parang

Tak lama setelah korban dibawa ke rumah sakit, pelaku juga dijemput Polsek Kalidoni.

"Anaknya atau pelaku ini setau saya lagi sakit, mungkin kesal lihat orang tua cekcok. Setelah kejadian itu tak lama setelahnya dia diamankan Polisi yang datang kesini," tambahnya.

Saat ini di TKP tampak hanya becak motor (bentor) milik korban yang terparkir di depan rumah.

Sementara semua anggota keluarga lainnya sedang berada di rumah sakit.

"Kosong di rumahnya tak ada orang, lagi di rumah sakit, " ujarnya.

Sementara Pardi, warga lainnya menambahkan bahwa dia tak mengetahui banyak tentang keseharian keluarga tersebut.

Ia mendapati kabar tersebut dari info warga setempat.

"Jarang ketemu korban, paling kalau dia mampir ke warung. Saya taunya korban sehari-hari narik bentor, itu saja, " katanya.

Baca juga: Tak Rela Ibunya Sering Dipukuli, Remaja Ini Bacok Kepala Ayahnya Pakai Pedang

Kronologi versi Polisi

Kapolsek Kalidoni AKP Evial Kalza mengatakan pihaknya telah mengamankan pelaku pembacokan ayah kandung pada Sabtu kemarin.

"Tim penyidik menjemput pelaku sekitar pukul 12.30 WIB. Pelaku diamankan dengan barang bukti satu buah palu dan satu buah sajam," katanya.

Dia mengungkapkan pelaku telah memendam amarah kepada korban karena sering melihat ibunya disiksa sang ayah.

Atas perbuatannya pelaku terancam pasal 351 ayat 2 KUHP, karena menganiaya dengan menimbulkan luka berat.

Namun sementara ini belum ada pihak keluarga yang membuat laporan.

"Dari keterangan pelaku motifnya amarah karena korban (bapak pelaku) selalu menyakiti ibu pelaku dengan cara menganiayanya, namun karena sudah lama memendam amarah kepada korban hingga terjadi cekcok dan perkelahian sampai pelaku memukul kepala korban dengan palu 3 kali dan membacok 1 kali di kepala hingga korban jatuh tersungkur akibat penganiayaan berat tersebut," tuturnya. (TS/Rachmad)

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologi dan Motif Anak Bacok Bapak Kandung di Palembang, Ini Kesaksian Tetangga

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini