Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan sejumlah wilayah di Jawa Tengah sudah tenggelam akibat dari naiknya air laut dan dibarengi dengan penurunan muka tanah.
Wilayah yang mengalaminya adalah wilayah pesisir, seperti daerah antara Kota Semarang dan Demak bernama Sayung, serta Kabupaten dan Kota Pekalongan. Bahkan ada satu area di wilayah Brebes yang sudah tenggelam dan saat ini telah menjadi hutan bakau.
Hal ini disampaikan Ganjar dalam webinar Jakarta Tenggelam: Kupas Tuntas Statement Presiden Amerika, di kanal Youtube Ikatan Alumni ITB, Selasa (10/8/2021).
"Kami memang konsen betul pada beberapa kota yang hari ini bagiannya sudah tenggelam, Jadi bukan belum akan tapi sudah tenggelam," kata Ganjar.
"Ada Kota Semarang dan Demak itu satu area namanya Sayung. Kemudian ada Kabupaten dan Kota Pekalongan yang sekarang cukup terancam.
Tapi di Brebes sebenarnya juga sudah terjadi satu area yang sudah tenggelam dan sekarang jadi hutan bakau," terangnya.
Ganjar mengatakan prediksi tenggelamnya kawasan pesisir seperti Jawa Tengah dan DKI Jakarta bagian utara sebenarnya sudah lama dinyatakan oleh sejumlah pihak, termasuk LIPI.
Namun karena Joe Biden selaku Presiden Amerika Serikat yang melontarkan pernyataan tersebut, maka hal ini menjadi perhatian publik.
Padahal kata Ganjar, LIPI sebelumnya pada tahun 2014 telah memprediksi penurunan lahan 3 - 4 cm per tahun. Badan Geologi juga menyebut ada penurunan tanah 1,7 - 1,8 cm pada rentang Maret - Agustus 2020.
"Karena kemarin yang ngomong Joe Biden, jadi semuanya berteriak. Padahal dulu peneliti LIPI sudah ngomong dari lama," ujar dia.
Baca juga: Tertekan Oleh PPKM, 25 Ribu Pengusaha Warteg Pilih Pulang Kampung ke Tegal dan Brebes
Adapun faktor yang menyebabkan penurunan muka tanah hingga tenggelamnya daratan di kawasan pesisir Jawa Tengah itu antara lain, adanya beban bangunan yang berdiri. Seperti pembuatan bangunan bertingkat, pengaspalan jalan, dan pendirian gedung tinggi.
Selain itu juga adanya eksploitasi pengambilan air tanah, serta konsolidasi tanah yang terjadi pada endapan sedimen pada muara sungai.
Dampak terjadinya penurunan muka tanah yakni kerusakan bangunan, keretakan infrastruktur publik, hingga banjir rob.
"Penurunan muka tanah dan kenaikan muka air laut adalah salah satu bencana yang menyebabkan kerugian ekonomi yang besar melalui kerusakan bangunan dan infrastruktur seperti jembatan, pipa," kata Ganjar.