Sementara, Ketua Perkumpulan Pedagang Kaki Lima Malioboro-Ahmad Yani (Pelmani) Slamet Santoso menanggap kebijakan pelonggaran tersebut menjadi angin segar bagi para pedagang.
Berkali-kali ia menekankan seluruh komunitas Malioboro telah menjalani vaksinasi Covid-19.
"Vaksin ini menjadi benteng, dan saya gak masalah kalau bus wisata ditracing di terminal Giwangan. Kalau untuk waktu kunjung selama 2 jam kalau bisa ya ditambah," jelasnya.
Dirinya juga berharap kebijakan pemadaman lampu saat malam hari di kawasan Malioboro dievaluasi dari yang semula pemadaman mulai pukul 20.00, dirinya berharap pemadaman lampu bisa diterapkan pada pukul 22.00.
"Sama pemadaman listrik itu kalau bisa dijam 22.00 saja. Karena itu mengurangi jam buka kami kan," tegas dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Soal Rencana Pembatasan 2 Jam Kunjungan di Malioboro, Ini Respon Pedagang dan Kusir Andong,