TRIBUNNEWS.COM - Dua pendaki ditemukan tewas di Gunung Bawakaraeng, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Keduanya meninggal diduga mengalami kedinginan atau hipotermia di tengah cuaca ekstrem gunung saat itu.
Demikian dikatakan oleh Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.
"Benar ada dua orang pendaki Gunung Bawakaraeng yang meninggal dunia," ujarnya dikutip dari TribunGowa.com pada Rabu (18/8/2021).
Adapun terdapat sejumlah fakta dari kejadian tersebut di atas.
Baca juga: Terobos Posko Penyekatan, Dua Pendaki di Gunung Bawakaraeng Ditemukan Meninggal, Diduga Hipotermia
Yakni mulai dari pendaki lolos penyekatan PPKM, kronologi, identitas korban hingga kejadian serupa pada tahun lalu.
Inilah fakta-fakta yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber mengenai pendaki tewas di Gunung Bawakaraeng:
Update Korban
TribunGowa.com mengabarkan, Kepolisian Resort (Polres) Gowa mengonfirmasi identitas dua pendaki Gunung Bawakaraeng yang meninggal dunia, Rabu (18/8/2021) .
Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan mengatakan, pendaki yang meninggal dunia di Pos 7 bernama Stiven.
Sementara yang meninggal dunia di pos 5 bernama Rian.
"Korban meninggal dunia di pos 7 bernama Stiven dan Rian di pos 5," ujar AKP Mangatas Tambunan.
Keduanya merupakan warga Samata Gowa.
Dia menyebuat Stiven (21), seorang mahasiswa di salah satu kampus di Makassar.
Ia warga Pallantikang, Kelurahan Pandang-pandang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa.
Sementara Rian (21) warga BTN Saumata, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa.
Kedua pendaki itu meninggal dunia diduga karena kedinginan atau hipotermia.
"Benar ada dua orang pendaki Gunung Bawakaraeng yang meninggal dunia," ujarnya.
Keduanya meninggal karena diduga hipotermia di dua pos Gunung Bawakaraeng.
Sekira pukul 12 00 Wita, korban pertama berjenis kelamin laki-laki ini telah tiba di Puskesmas Tinggimoncong.
Baca juga: Bakar Rumah Warga dan Bawa Kabur Mobil Dinas Pemkab Pidie, Pria Ini Akhirnya Diringkus Polisi
Kronologis
Dari data yang diterima Tribun Timur, kedua korban mendaki pada Minggu (15/8/2021) pagi.
Mereka mendaki bersama enam temannya yang lain tujuan puncak Gunung Bawakaraeng.
Rencananya akan turun pada Selasa (17/8/2021).
Informasinya, para rekan korban juga masih berada di Puskesmas dalam kondisi lemas.
Identitas Korban:
1. Sdr Fadly 21 thn Alamat Samata Kab. Gowa.
2. Sdr. Zaenal 21 thn Alamat Paccallaya Kab. Gowa.
3. Sdr Udin 21 thn Alamat Paccinongan Kab. Gowa.
4. Sdr Fauzan 21 thn Alamat Samata Kab. Gowa.
5. Sdr Ardi 21 thn Alamat Samata Kab. Gowa.
6. Sdr. Brey 21 thn Alamat Pandendean Kab. Gowa.
Lolos Penyekatan
Mengutip Kompas.com, AKP Mangatas Tambunan menyebutkan, Gunung Bawakaraeng sudah ditutup untuk pendaki sejak Sabtu (14/8/2021) hingga Selasa (17/8/2021).
Penutupan dilakukan karena ada penerapan PPKM level 4 di Gowa.
Selain itu, ada laporan puncak Gunung Bawakaraeng mengalami cuaca ekstrem sehingga suhunya turun sampai 14 derajat celsius.
"Sejak awal kami melakukan razia dan memulangkan paksa ribuan pendaki yang hendak merayakan HUT Kemerdekaan RI di puncak gunung Bawakaraeng namun mereka ini lolos dari pantauan petugas gabungan," kata Mangatas.
Kejadian Terulang
Dua pendaki ditemukan tewas Rabu ini di Gunung Bawakaraeng diduga mendaki untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI.
Hal itu mengingatkan pada kejadian serupa tewasnya pendaki di Gunung Bawakaraeng pada 2020 lalu.
Dalam siaran di YouTube Kompas TV, seorang pendaki dinyatakan meninggal dunia saat melakukan pendakian di Gunung Bawakaraeng, Desa Lembanna, Gowa, Sulawesi Selatan.
Pendaki bernama Wawan Kurniawan (16), warga Lingkungan, Batupangka, Kelurahan Palampang, Kecamatan Rilauale, Kabupaten Bulukumba tewas di jalur pendakian Pos 9 pada Senin (17/8/2020).
Pada tanggal 12 Agustus 2020 pukul 16.10 Wita, Wawan bersama dengan 2 orang rekannya menuju ke puncak Gunung Bawakaraeng.
Lalu tanggal 15 Agustus 2020, korban mengeluh sakit dada dan pusing ketika berada di puncak dan diberi obat oleh rekannya.
Pada hari yang sama, ke-7 rekan lainnya menyusul ke puncak.
Kemudian tanggal 16 Agustus 2020, korban kembali mengeluhkan dada sesak dan kedinginan.
Sempat diajak untuk turun, tapi korban menolak dan memilih untuk turun setelah peringatan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020.
Pada 17 Agustus 2020 pukul 05.00 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia.
Wawan diduga mengalami hipotermia saat hendak memperingati hari kemerdekaan Indonesia.
"Meninggal di puncak Bawakaraeng diduga mengalami hipotermia. Kita evakuasi dari pagi tadi sampai pukul 14.15 Wita, kita tiba di kaki Gunung Bawakaraeng," ujar Kepala Seksi Operasi Basarnas Makassar, Rizal.
Petugas SAR gabungan bahu-membahu mengevakuasi jenazah dari pos 10 puncak gunung menuju ke Puskesmas Tinggimoncong.
Medan yang terjal membuat petugas harus ekstra hati-hati saat membawa turun jenazah korban.
Korban diketahui melakukan pendakian bersama 9 rekannya melalui jalur Tassoso, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai pada Minggu (16/8/2020) hingga akhirnya mengalami hiportermia di Pos 9.
Minimnya pengetahuan terkait prosedur pendakian membuat korban bersama ke-9 rekannya mengalami hipotermia.
Sementara, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan meminta agar secepatnya jenazah dibawa kembali ke rumah.
(Tribunnews.com/ TribunGowa.com/ Sayyid Zulfadli/Kompas.com/ Abdul Haq/KompasTV)