Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati
TRIBUNNEWS.COM, SUBANG -- Hingga hari ke-12, kasus pembunuhan sadis Tuti Suhartinni (55) dan anaknya Amalia Mustika (23) Ratu di Subang, Jawa Barat belum terungkap.
Sebanyak 25 orang saksi telah diperiksa oleh polisi, namun belum ada tanda-tanda pelakunya diketahui.
Tuti dan Amalia adalah ibu dan anak, keduanya ditemukan tak bernyawa bertumpuk di bagasi mobil Toyota Alphard yang terparkir di garasi rumah mereka di Jalan Cagak, Kabupaten Subang pada 18 Agustus lalu.
Selain saksi, beberapa barang bukti pun telah diamankan oleh polisi.
Pihak keluarga korban berharap agar kasus ini segera terungkap.
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan di Subang, Keluarga Tuti Kembali Dimintai Keterangan
Siapa yang bertanggungjawab bisa diajukan ke pengadilan.
Keluarga dari Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sempat bermimpi disambangi oleh Amalia setelah peristiwa tersebut.
Hal ini dikatakan oleh keluarga korban yakni Yeti Mulyati (60).
Yeti merupakan kakak dari Tuti serta uwak dari Amalia.
Yeti mengatakan, mimpi tersebut dialami oleh kakak sepupu korban Tuti.
Mimpi tersebut terjadi setelah meninggalnya Tuti bersama dengan anaknya Amalia yang secara mengenaskan itu.
Baca juga: Sosok Amelia, Korban Pembunuhan di Subang, Dikenal Berprestasi hingga Berencana Hendak Menikah
"Kalau saya pribadi belum pernah terbawa mimpi, tapi kemarin saudara saya menelepon ke saya katanya Amalia ada di dalam mimpinya," ucap Yeti di kediamannya, Minggu (29/8/2021).
Dalam mimpi dari saudara kakak sepupunya tersebut, Yeti mengatakan Almarhumah Amalia meminta untuk keluarganya terus membacakan surah Yasiin selama 40 kali.
"Mimpinya ada kedatangan Amalia, katanya minta dibacakan surat yasin selama 40 balikan, terus saya langsung ke rumah saudara saya dan langsung menggelar yasinan," tuturnya.
Diketahui bahwa sosok Amalia sendiri di mata dari keluarganya merupakan sosok yang pendiam dan pemalu.
Berencana Menikah
Lilis Sulastri (56) yang merupakan uwak dari Amalia Mustika Ratu (23) korban pembunuhan di Subang, Jawa Barat membeberkan bahwa Amalia sudah merencanakan pernikahan bersama sang pacar.
Lilis mengatakan, pada sebelumnya memang Amalia sempat bercerita kepadanya dan menanyakan biaya pernikahan.
Baca juga: Soal Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Kades Minta Warga Tak Buat Asumsi Terkait Siapa Pelakunya
"Iya, sebelumnya Amalia pernah cerita sama saya nanya kalo biaya pernikahan itu berapa, ya, saya jawab aja sekitar 100 juta," kata Lilis saat ditemui Tribunjabar di kediamannya di Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Kamis (26/8/2021).
Lantas siapa sosok pacar Amalia?
Menurut Lilis, sebelum meninggal, Amalia memiliki seorang pacar asal Cimahi, Jawa Barat.
Amalia dan pacarnya kuliah di kampus yang sama.
Lilis juga membeberkan bahwa hubungan keponakan bersama pacarnya sudah terjalin selama empat tahun lebih.
"Pacarnya, tuh, baik banget udah pada kenal sama semua keluarga juga dan sering ke sini, hubungannya jalan sekitar empat tahun lebihlah sama Amalia itu," tuturnya.
Sementara itu demi kebaikan, pacar Amalia sempat meminta izin kepada keluarganya untuk menghapus postingan media sosial terakhir Amalia.
"Pacarnya juga bilang katanya demi kebaikan biar enggak terlalu tersebar jadi dihapus sama pacarnya Amalia itu," ucap Lilis.
Baca juga: Pembunuhan Sadis di Subang, Dari Hubungan Tak Harmonis Yosef-Tuti Hingga Dugaan Teror Istri Muda
Seperti diketahui, Amalia ditemukan tewas secara mengenaskan bersama ibunya Tuti Suhartini (55) di dalam bagasi mobil jenis Toyota Alpard pada 18 Agustus 2021.
Istri Muda Yosef Tertekan
Pernyataan Kapolres Subang AKBP Sumarni pada pekan lalu menyebut sudah ada 25 saksi yang diperiksa polisi. Selain olah TKP di lokasi kejadian, polisi juga melakukan tes DNA pada Yosef dan istri mudanya, M. Yosef merupakan ayah dari Amalia Mustika Ratu dan dan suami dari Tuti.
"Kondisi ibu M saat ini tertekan karena banyak tudingan-tudingan mengarah pada beliau. Tapi saya katakan, selama belum ada pernyataan resmi dari polisi, saya minta ibu M untuk tenang," kata Kuasa hukum M, Robert Marpaung saat dihubungi Tribun, Senin (30/8/2021).
Menurutnya, banyak pernyataan-pernyataan tak berdasar disampaikan di sejumlah jejaring media sosial oleh netizen. Padahal, penyelidikan sendiri belum rampung.
"Media sosial menuduh M sebagai pelaku, jelas membuat ibu M tertekan. Padahal polisi belum mengumumkan hasil penyelidikannya. Dampak tuduhan itu membuat ibu M jadi jarang keluar rumah," kata Robert Marpaung.
Ia pribadi meyakini M tidak terlibat kasus pembunuhan tersebut. Dari pendampingannya, polisi mengamankan ponsel milik M.
"Ponsel ibu M kan sempat diamankan polisi. Ditracking juga, polisi pastinya sudah tahu kemana saja ibu M selama saat dekat kejadian. Secara pribadi saya meyakini dia tidak terlibat, didukung keterangan saksi pada malam kejadian dia ada di rumah. Tapi tetap saya saya hasil akhir saya serahkanm ke penyidik," terang dia.
Dia mengungkapkan bahwa M berulang kali meyakinkan dirinya bahwa M tidak terlibat kasus perampasan nyawa Amalia dan ibunya, Tuti.
"Kepada kami tim kuasa hukum, M berulang kali mengatakan, bahkan sambil nangis dia tidak terlibat kasus ini," kata Robert.
"Beliau nangis berkali-kali, dia merasa tertekan dan sampai bersumpah tidak terlibat dan mengaku tidak tahu apapun," ucap Robert.
Adapun ibu tiri Amalia ini sempat menjalani tes DNA pada pekan lalu. Dia mengungkap bahwa M sempat kaget kenapa harus diambil sample darah hingga kuku, apalagi dua anaknya harus ikut.
"Awal-awal sempat kaget kenapa tes DNA, kagetnya bukan karena apa-apa, tapi karena baru pertama kali tes DNA," katanya.
Yosef merasa terpojok
Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, menyebut klienya saat ini dalam kondisi tertekan. Tidak hanya karena kematian Amalia dan Tuti, namun juga respon netizen.
"Jelas pak Yosef sangat down kondisi saat ini soalnya kan dia merasa terpojok dengan kondisi pasca istri dan anaknya meninggal dunia secara tidak wajar itu," kata Rohman saat dihubungi Tribunjabar.id melalui sambungan telepon, Minggu (29/8/2021).
Seperti diketahui, kasus perampasan nyawa di Subang ini menyedot perhatian netizen baik di Facebook, Instagram hingga Tiktok.
Menurut Rohman Hidayat, banyak asumsi-asumsi liar dari masyarakat saat ini yang mengaitkan kliennya tersebut sebagai terduga pelaku.
"Maka dari itu tugas kita sebagai kuasa hukum yaitu mendampingi dari klien saya yang saat ini hanya menjadi saksi dari kasus ini," ujarnya.
Rohman juga menjelaskan bahwa psikologis dari seseorang pada umumnya tentu akan terganggu apabila banyak pihak yang seperti memojokan.
"Tentu psikologisnya (Yosef) akan terganggu ya, apalagi kan memang banyak asumsi liar yang seolah-olah sudah menunjukan bukti yang kuat bahwa pak Yosef itu pelakunya," kata dia. (Dwiky Maulana Vellayati)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Subang Belum Terungkap, Sepupu Mimpi Didatangi Amalia, Minta Dibacakan Yasin 40 Kali