Rustam gusar dan memangil- manggil anaknya tersebut sambil menyusul ke arah pinggiran sungai.
Saat itu, kondisi lampu camp masih padam.
“Rustam pergi mencari anaknya ke pinggir sungai dan setelah berjalan sekitar 150 meter, ia hanya menemukan Ponsel milik anaknya tergelatak di tanah,” kata dia.
Firasat Rustam mulai berbeda.
Baca juga: Remaja Meninggal Dunia Diterkam Harimau Sumatera di Siak, Berawal Saat Korban Cari Jaringan Seluler
Apalagi ia melihat bercak darah yang berserakan di tanah dan bekas seretan menuju ke dalaman hutan.
“Rustam berlari ke camp sambil berteriak meminta tolong, kemudian rekan-rekan kerja PT Uniseraya datang bersama-sama untuk mencari korban,” kata dia.
Sebelum korban ditemukan, masyarakat telah menduga korban dimangsa binatang buas, yakni diterkam Harimau.
Apalagi saat itu kondisi lampu padam, sehingga luput dari pandangan masyarakat di camp perkebunan sawit itu.
“Warga melakukan pencarian lebih 4 jam lamanya, menggunakan penerangan senter, lampu colok, dan membawa parang atau kayu untuk berjaga-jaga,” kata dia.
Pukul 23.30 WIB malam itu, warga berhasil menemukan korban masih di dalam perkebunan sawit PT Uniseraya tersebut.
Kondisi korban saat ditemukan tidak lagi utuh, beberapa bagian tubuh sudah hilang.
Baca juga: Penjual Kulit Harimau Diamankan saat akan Transaksi, Taring Beruang hingga Janin Disita Petugas
“Setelah korban dievakuasi di camp, pihak keluarga sepakat membawa jenazah korban ke Kabupaten Nias, Sumatra Utara,” kata dia.
Jenazah korban dievakuasi menggunakan ambulans pukul 02.30 WIB, Senin dini hari.
Hasil koordinasi Polsek Sungai Apit dan Pemerintah Kecamatan Sungai Apit, saat ini telah diturunkan tim dari BBKSDA Provinsi Riau ke Kampung Teluk Lanus untuk melakukan pengamanan satwa liar.