Laporan Wartawan Tribun Jogja Almurfi Syofyan
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sejumlah uang milik dari bidan, dokter dan aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah tiba-tiba raib dari dalam rekening, Selasa (7/9/2021).
Berkurangnya isi saldo rekening dari para korban tersebut bervariasi mulai dari belasan juta hingga ratusan juta.
Awal mula diketahui hilangnya saldo nasabah karena pada Selasa siang muncul pesan berantai di grup-grup whatsapp di Klaten.
Adapun isinya, meminta masyarakat yang merasa menarik uang dari ATM bank lokal di kompleks kantor Pemkab Klaten dan ATM Samsat Klaten segera untuk mengecek saldo.
Diduga, dua mesin ATM tersebut telah terjadi tindakan skimming.
Salah seorang korban yang berprofesi sebagai Bidan, W (32) kehilangan uang hingga Rp 19 juta dari dalam tabungannya.
"Awalnya saya dapat pesan di WA, diminta untuk mengecek rekening," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Kabar Baik, Ini Jadwal Pencairan BSU Rp 1 Juta Bagi Pekerja dengan Rekening Bank Non Himbara
Setelah suaminya pulang ke rumah, W menyampaikan jika dirinya mendapat pesan di aplikasi perpesanan untuk mengecek saldo rekeningnya.
"Pas suami pulang saya tanya, ini benar apa tidak beritanya (soal pesan berantai).
Lalu karena ada saudara saya kerja di bank itu, lalu saya minta dicek, setelah dicek saya dikabari jika di rekening saya terjadi transaksi hari ini banyak sekali," katanya.
Padahal, lanjut bidan W yang bertugas sebagai Bidan Desa Trasan Kecamatan Juwiring itu, dirinya tidak melakukan transaksi keuangan di rekening miliknya tersebut, Selasa (7/9/2021).
"Saya terakhir ambil duit di rekening ini tanggal 2 September di ATM Samsat Klaten.
Saat ini saldo saya hanya tersisa Rp 88.200," jelasnya.
Baca juga: Ikan Toman dan Bulus Berukuran Jumbo Ditemukan di Dekat Terowongan Kuno di Klaten, Berikut Faktanya
Atas fakta itu, lanjutnya dirinya telah melaporkan kejadian tersebut ke bank yang bersangkutan itu dan berharap uang yang miliknya bisa kembali lagi.
"Saya sudah lapor ke bank itu. Saat ini saya masih shock. Saya berharap uang ditabungan bisa kembali," imbuhnya.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Klaten menyelidiki laporan raibnya isi rekening dari sejumlah nasabah sebuah bank di Klaten.
Saat ini, jajaran Sat Reskrim telah memeriksa sejumlah saksi dan memeriksa CCTV dari ATM yang diduga dijadikan tindakan skimming.
Sebagaimana diketahui, skimming merupakan suatu bentuk kejahatan yang bertujuan mencuri informasi atau duplikasi data lewat mesin ATM menggunakan alat khusus.
"Kita sudah terima laporan dan saat ini sudah memintai keterangan dari para korban dan saksi yang ada di sekitar ATM tersebut," ujar Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Andriyansyah Rithas Hasibuan pada Tribunjogja.com, Rabu (8/9/2021).
Menurut Andriyansyah, hingga saat ini pihaknya telah menerima laporan dari 4 korban yang kehilangan uang dari dalam rekening miliknya.
"Dua CCTV di ATM itu juga sudah kita periksa. Doakan bisa diungkap secepatnya karena tim sudah turun ke lapangan," jelas Kasat.
Kata dia, awal mula saldo rekening dari 4 pelapor itu raib diketahui pada Selasa (7/9/2021) sekitar pukul 10.00 hingga 15.00.
Adapun jumlah saldo milik nasabah yang hilang itu, lanjutnya bervariasi, ada yang sebesar Rp 11 juta, Rp 71 juta hingga Rp 128 juta.
Dipaparkan Iptu Eko Pujiyanto, keempat pelapor yang isi rekeningnya raib itu memiliki kesamaan yakni terakhir kali bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) yang berada di Samsat Klaten.
"Laporan ini TKP-nya berada di Samsat Klaten karena ATM yang ada di sana berada di tepi jalan. Empat pelapor ini memiliki kesamaan yakni pernah atai terakhir bertransaksi di ATM Samsat Klaten," paparnya.
Sementara Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Keuangan Dinkes Klaten, Yuhantoro mengatakan jika nakes yang saldo rekeningnya ikut raib itu tersebar di sejumlah rumah sakit, Puskesmas dan Dinkes sendiri.
"Yang saldo rekeningnya hilang dari RSUD Bagas Waras ada, Dinkes dua orang, terus pegawai di Puskesmas juga ada yang hilang totalnya belum kita rekap," ucapnya saat ditemui di Dinkes Klaten, Rabu (8/9/2021).
Menurut Yuhantoro, raibnya saldo dari rekening sejumlah nakes itu bervariasi mulai dari jutaan hingga belasan juta.
"Jumlah saldonya yang hilang itu ada Rp 10 juta, Rp 7 juta kalau yang tertinggi saya nggak dapat infonya karema masih direkap," katanya.
Kemudian, lanjut dia, pihak Dinkes Klaten telah menyurati bank lokal itu untuk memblokir sementara rekening para nakes di kalangan Dinkes Klaten.
"Untuk sementara nakes kita minta tenang.
Pihak bank sudah memberikan imbauan untuk tidak panik. Arahan dari Dinkes rekening nakes kita diblokir sementara," imbuhnya.