Laporan Wartawan Tribun Jabar, Sidqi Al Gifari
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Ada kisah sedih di balik kematian Mimin (25) warga Kampung Cibingbin, Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Wanita muda itu meninggal di tangan suaminya An (27) di rumah mereka, Rabu (8/9/2021).
Luka di tubuh akibat tusukan lima kali menyebabkan mimin tak bisa bertahan hidup.
Setelah perbuatan perampasan nyawa istri itu dilakukan, suaminya nekat akhiri hidup. Kini, Mimin sudah dimakamkan.
Edi Junaedi, ayah angkat Mimin mengatakan anaknya itu meminta dipeluk sesaat sebelum ia wafat.
Baca juga: Tak Terima Ditegur saat Kendarai Motor Ngebut dalam Kondisi Mabuk, Suami Tabrak dan Aniaya Istri
"Dede (Mimin) masih bisa berkomunikasi dengan saya, saat perjalanan ke puskesmas dia ingin dipeluk, saya peluk dengan kondisi darah yang masih bercucuran," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Kamis (9/9/2021).
Edi menjelaskan anaknya mengatakan bahwa dirinya tengah mengalami kesakitan dan mencurahkan rasa sakit itu padanya.
"Sakit pak ini di leher sakit katanya, saya bilang sabar ya dede sabar," ungkapnya.
Saat di puskesmas Mimin akhirnya meninggal dunia dalam pelukan ayahnya sendiri.
Edi saat itu tidak mempedulikan baju yang dipakai sudah basah dengan darah yang terus menerus keluar dari tubuh anaknya itu.
Baca juga: Setelah Membunuh Istri, Pria Garut Ini Berusaha Akhiri Hidup Sendiri Pakai Golok
Sang ayah, jadi saksi dan turut merasakan sakaratul maut menghampiri anaknya yang sedang dalam pelukan.
"Darah di baju saya banyak, saya udah gak peduli, terakhir dia masih minta minum, saya pegangi tangannya, pelan-pelan denyut nadinya melambat kemudian hilang," ungkapnya.
Mimin meninggal dunia pukul 15.30 WIB akibat luka tusukan di sekujur tubuhnya.
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan berdasarkan dari keterangan saksi, kasus perampasan nyawa itu dilatarbelakangi kesulitan ekonomi.
"Motif utama nya menurut keterangan saksi adalah faktor ekonomi dalam kurun waktu beberapa belakangan ini ada kesulitan ekonomi," ujarnya di depan awak media, Kamis (9/9/2021).
AKBP Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan kesulitan ekonomi yang dialami keluarga korban menyebabkan percekcokan diantara keduanya.
Sebelum melakukan penusukan pelaku diketahui membenturkan kepala korban ke dinding kamar.
"Suaminya tersebut membenturkan kepala istrinya ke tembok dan kemudian sempat melakukan penusukan sebanyak lima kali, " ungkapnya.
Teriakan Anak
Siang menjelang sore, suasana sunyi di sebuah kampung di Selaawi, Garut dipecahkan oleh suara teriakan seorang anak.
Anak tersebut menyaksikan pemandangan yang menyayat hati.
Di dalam rumah, yang terletak di Kampung Cibingbin, Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, sang anak melihat ibunya tengah dianiaya oleh ayahnya. Kondisinya sudah berdarah-darah. Si anak yang panik berlari ke luar rumah dan berteriak.
Teriakan anak tersebut memancing perhatian warga. Mereka pun berdatangan untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Begitu tiba di lokasi, mereka mendapat darah berceceran di mana-mana.
Panik melihat warga berdatangan, ayah sang anak tersebut mencoba akhiri hidup menggunakan senjata tajam.
Namun upayanya tak berhasil. Ia masih bernapas dan kemudian dilarikan ke RSUD dr Slamet Garut.
Perbuatannya tersebut diketahui oleh anaknya sendiri.
Kapolsek Blubur Limbangan Kompol Uus Susilo mengatakan aksi pelaku pertama kali diketahui oleh anaknya sendiri.
Anaknya itu kemudian menjerit-jerit ke luar rumah meminta tolong ke tetangga-tetangganya.
"Kronologinya memang tidak ada yang tahu, cuman anaknya menjerit-jerit meminta tolong ke warga sekitar, itu katanya si Mamah dianiaya sama Bapaknya," ujarnya, Rabu malam.
Warga yang mendengar jeritan anak tersebut kemudian bergegas mendatangi rumah pelaku melalui pintu belakang dan melewati kamar mandi.
"Ketika didatangi warga melewati kamar mandi, memang sudah berdarah-darah," ujarnya.
Pelaku diketahui menghabisi istrinya tersebut di kamar di rumahnya sendiri. Ia kemudian panik saat aksinya itu diketahui oleh warga sekitar.
Melihat istrinya sudah tidak berdaya dengan banyak darah berceceran, ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya menggunakan golok namun gagal.
"Setelah aksinya itu diketahui warga ia diduga mengalami kepanikan dan mengambil tindakan mencoba bunuh diri dengan cara menyayat leher sendiri dengan menggunakan golok," ucap Uus.
Pelaku kemudian mencari pisau dan kembali mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat lehernya namun aksi nekatnya itu tidak mampu merenggut nyawanya.
"Tindakan pelaku tersebut mengalami luka terbuka di bagian tenggorokan leher pelaku dan untuk menyelamatkan pelaku kemudian anggota Polsek Limbangan yang dibantu anggota Reskrim membawa pelaku ke RSUD Dr Slamet Garut," ujarnya.
Kondisi terakhir, An (27) dalam keadaan kritis.
Suami Coba Akhiri Hidup Tapi Gagal
Mimin meninggal setelah dihabisi oleh suaminya, An (27) menggunakan gunting. Korban yang mendapatkan banyak luka tusukan di sekujur tubuhnya tidak terselamatkan saat dan hendak diselamatkan oleh warga sekitar.
Pelaku diketahui menghabisi istrinya tersebut di kamar di rumahnya sendiri. Ia kemudian panik saat aksinya itu diketahui oleh warga sekitar.
Melihat istrinya sudah tidak berdaya dengan banyak darah berceceran, ia pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya menggunakan golok namun gagal.
"Setelah aksinya itu diketahui warga ia di duga panik dan mengambil tindakan mencoba bunuh diri dengan cara menyayat leher sendiri dengan menggunakan golok," ucap Uus.
Pelaku kemudian mencari pisau dan kembali mencoba mengakhiri hidupnya dengan cara menyayat lehernya.
"Tindakan pelaku tersebut mengalami luka terbuka di bagian tenggorokan leher pelaku dan untuk menyelamatkan pelaku kemudian anggota Polsek Limbangan yg di bantu anggota Reskrim membawa pelaku ke RSUD Dr Slamet Garut," ungkapnya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Istri di Garut Dihabisi Suami, Saat Sakaratul Maut di Pelukan Ayah: Denyut Nadi Melambat Lalu Hilang