"Itu katanya si mamah dipukuli terus sama si bapak, saya saat itu tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini," ungkapnya.
Sakaratul Maut di Pelukan Ayah
Edi Junaedi, ayah Mimin, sempat membopong anaknya ke puskesmas terdekat saat Mimin sekarat, darahnya keluar dari tubuh akibat luka tusukan sang suami.
Edi Junaedi, ayah angkat Mimin mengatakan anaknya itu meminta dipeluk sesaat sebelum ia wafat.
"Dede (Mimin) masih bisa berkomunikasi dengan saya, saat perjalanan ke puskesmas dia ingin dipeluk, saya peluk dengan kondisi darah yang masih bercucuran," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Kamis (9/9/2021).
Edi masih ingat detik-detik Mimin merintih kesakitan di pelukan dan mencurahkan rasa sakit itu padanya. Edi tak berpikir bahwa sakaratul maut sebentar lagi menghampiri anaknya.
"Sakit pak ini di leher sakit katanya, saya bilang sabar ya dede sabar," ungkapnya.
Saat di puskesmas Mimin akhirnya meninggal dunia dalam pelukan ayahnya sendiri. Edi saat itu tidak mempedulikan baju yang dipakai sudah basah dengan darah yang terus menerus keluar dari tubuh anaknya itu.
Sang ayah, jadi saksi dan turut merasakan sakaratul maut menghampiri anaknya yang sedang dalam pelukan.
"Darah di baju saya banyak, saya udah gak peduli, terakhir dia masih minta minum, saya pegangi tangannya, pelan-pelan denyut nadinya melambat kemudian hilang," ungkapnya. Mimin meninggal dunia pukul 15.30 WIB akibat luka tusukan di sekujur tubuhnya.
Kondisi Andi
Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan besar kemungkinan pelaku selamat dari percobaan akhiri hidup setelah habisi nyawa Mimin.
"Pelaku saat ini masih dalam perawatan di Santika Asih Bandung dan kemudian masih ada nadinya jadi sepertinya dimungkinkan akan selamat," ujarnya, Jumat (10/9/2021).
Andi mencoba akhiri hidup dengan cara menyayat golok di leher dan kedua pergelangan tangannya. Golok yang ia gunakan tumpul sehingga ia mencoba menyayat ulang dengan pisau dapur, namun percobaan kedua itu gagal.