TRIBUNNEWS.COM - Nasib pilu dialami bocah 5 tahun di Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ia menyaksikan ibunya dianiaya hingga tewas oleh ayahnya.
Peristiwa itu terjadi di Kampung Cibingbin, Desa Cirapuhan, Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut, Kamis (8/9/2021).
An (27) nekat menghabisi nyawa istrinya, M (24), karena masalah ekonomi.
Perbuatan sadis itu disaksikan oleh anaknya yang masih berusia 5 tahun.
Baca juga: Sempat Buron 13 Tahun, Ini Sosok Mantan Anggota DPRD Garut yang Terjerat Kasus Korupsi Rp 6 Miliar
Baca juga: Modal Ganteng, Cowok Garut Perdaya 10 Janda di Semarang, Tipu Uang Ratusan Juta dan Bobo Bareng
Aksi pelaku kemudian diketahui warga setelah bocah tersebut berlari keluar rumah dan teriak meminta pertolongan.
Setelah menghabisi nyawa istrinya, pelaku kemudian mencoba mengakhiri hidup.
Kondisi bocah 5 tahun
Menyaksikan ibunya tewas di tangan ayahnya, membuat bocah itu terguncang.
Sehingga, bocah tersebut membutuhkan pemulihan sesegera mungkin.
Kendati demikian, kondisi bocah tersebut masih stabil.
Hal itu disampaikan oleh anggota DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan.
"Tadi siang saya tengok ke rumahnya, memang anak ini kondisinya murung."
"Dia usianya lima tahun dan harus segera mendapat penanganan khusus agar traumanya tidak berkepanjangan," ujarnya saat diwawancarai Tribun Jabar, Jumat (10/9/2021) malam.
Dikatakan Yudha, bocah malang itu juga memiliki adik yang masih berusia 14 bulan.
Baca juga: Kejari Garut Tangkap Buronan 13 Tahun yang Rugikan Negara Rp6,5 Miliar
Baca juga: Suami di Garut Nekat Habisi Istrinya, Panik saat Ketahuan Warga Lalu Coba Akhiri Hidup
Kini balita itu diurus oleh ayah angkatnya.
"Kami juga tadi tengok, dia itu punya adik yang masih berusia 14 bulan."
"Kami akan coba memikirkan bagaimana kedua anak ini ke depannya bisa hidup tanpa bayang-bayang trauma."
"Kami akan dorong dinas terkait untuk bisa mengirimkan psikolog untuk membantu pemulihan," ungkap Yudha.
Kerap tanyakan kepulangan ibunya
Dikatakan, Edi Junaedi, ayah M, cucunya sempat melakukan panggilan video di hari ibunya menjalani autopsi.
Dalam panggilan video itu, bocah tersebut menanyakan kepulangan ibunya.
"Katanya kapan mamah pulang, malam waktu saya tunggu di RSUD dr Slamet Garut di video call dan nanyain ibunya."
"Ia menyaksikan langsung saat kejadian," paparnya.
Edi menceritakan, beberapa hari sebelum kejadian, cucunya itu sempat mengadu kepada dirinya.
Baca juga: Tak Kunjung Datang Bulan, Bocah SD di Garut Ternyata Jadi Korban Rudapaksa Ayah Tiri hingga Hamil
Baca juga: Balita Usia 2 Tahun Diduga Diterlantarkan Orangtuanya di Garut, Ada Sejumlah Luka di Wajahnya
Bocah itu mengatakan, bahwa ibunya mendapat kekerasan dari ayahnya.
Namun, aduan itu tak ditanggapi serius oleh Edi.
"Itu katanya si mamah dipukuli terus sama si bapak, saya saat itu tidak menyangka kejadiannya akan seperti ini," ucapnya.
Motif pelaku habisi nyawa istrinya
Diwartakan Kompas.com, An nekat membunuh istrinya karena masalah ekonomi.
"Pelaku melakukan pembunuhan karena maslaah ekonomi, pelaku sudah tiga bulan tidak kerja dan korban juga tidak kerja," kata Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Kamis (9/9/2021).
Korban sendiri, kata Wirdhanto, meninggal di kamar tidur.
Korban diduga kehabisan darah akibat luka-luka yang dialaminya.
Sementara sang suami saat ini menjalani perawatan di RSUD dr Slamet Garut setelah mencoba mengakhiri hidup.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari, Kompas.com/Ari Maulana Karang)