Ia pun menduga pelaku merupakan seorang tukang ojek yang sering lewat di depan rumah kosan mereka, sebab pakaian yang digunakan pelaku saat menjalankan aksinya sering mereka lihat selama ini.
"Kami perkirakan laki-laki itu seorang tukang ojek pangkalan, karena dari motor dan helm sering dilihat oleh yang ngekost, pas kami keliling tanya dengan orang sekitar pelaku sering ngojek di sekitar lokasi (Jl Pioner)," ungkapnya.
Ia juga menduga bila pelaku sudah lama menunggu momen kosan mereka sedang sepi, sebab dalam rekaman CCTV tersebut jelas bahwa aksi pencurian itu dilakukan pelaku saat mereka tengah pergi.
"Sepertinya emang sudah diintai oleh pelaku, karena waktu kehilangan tidak sampai 20 menit setelah mereka (korban) pergi meninggalkan kosan," paparnya.
Ia pun bingung terhadap niat pelaku mengambil celana dalam, menurutnya
bila memang spesialis pencuri pakaian mengapa tidak sekalian mengambil semua pakaian,
Namun, tidak dilakukan pelaku, pelaku hanya mengambil celana dalam dan bra saja.
"Tidak tahu motif dan tujuannya apa, jika emang niat mencuri pakaian kenapa tidak sama bajunya sekalian," ungkapnya.
Baca juga: VIRAL Kisah Dosen Selalu Off Cam saat Kelas Online, Ternyata sedang Berjuang Lawan Sakit Ginjal
Sementara S (32) salah seorang warga setempat, mengaku harga dari celana dalam memang tidak seberapa. Tetapi teror tersebut membuat warga resah terutama penghuni kost.
"Jelas resah, takutnya pelaku melakukan tindakan yang lebih dari sekadar mencuri celana dalam dan menggunakan sebagai bahan untuk yang bukan-bukan (onani)," kata S.
Ia pun berharap kepada aparat kepolisian segera menindak pelaku, sebab ia khawatir apabila tidak ditindak tegas aksi pencurian celana dalam ini akan semakin meluas.
"Kami berharap pelaku bisa segera terungkap dan teror tersebut bisa segera hilang, agar tidak meluas," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Korban Pencurian Pakaian Dalam Sebut Tukang Ojek Pangkalan di Lubuklinggau Pelakunya
(TribunSumsel.com/Eko Hepronis)
Berita lainnya seputar Kota Lubuklinggau.