Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun
TRIBUNNEWS.COM, MAYBRAT - Bupati Maybrat Bernard Sagrim meminta semua pihak tak memanfaatkan situasi pasca-tragedi Kisor berdarah yang terjadi pada 2 September lalu.
Ia juga meminta semua pihak jangan melakukan share informasi yang tidak benar
Sagrim menyarankan lebih elok pihak tersebut bisa langsung ke Maybrat, sehingga mendapatkan data yang valid.
"Kalau mau soal jumlah masyarakat, maka langsung kita kasi data yang akurat.
Supaya berbicara itu dengan data yang sebenarnya," ucapnya kepada sejumlah awak media, termasuk TribunPapuaBarat.com, Selasa (14/9/2021).
Sagrim juga meminta agar oknum-oknum tertentu tidak memanfaatkan situasi Maybrat, untuk melakukan kampanye simpati seperti peduli dan lainnya.
Baca juga: FAKTA Pesawat Rimbun Air Hilang Kontak di Papua: Identitas 3 Kru hingga HP Pilot Masih Aktif
"Peduli-peduli kita Pemda di sini tidak butuh, mau kasih siapa," tuturnya.
"Yang namanya peduli untuk mengatasnamakan orang, dan mengumpulkan sesuatu semua itu tidak jelas peruntukannya."
Sagrim menegaskan jangan lagi ada oknum yang memanfaatkan situasi di daerahnya.
"Sebagai bupati, saya juga sedikit kecewa dengan hal yang digunakan untuk kepentingan orang tertentu," imbuhnya.
Diketahui, saat ini sejumlah daerah seperti Jayapura, Manokwari dan Sorong, telah melakukan gerakan peduli untuk warga yang mengungsi di Kabupaten Maybrat, pasca penyerangan Posramil Kisor yang berbuntut gugurnya 4 prajurit TNI.
"Sebenarnya tidak perlu, mau peduli siapa? Kalau peduli kamu naik ke Maybrat, bupati sudah siap anggaran untuk mobilitas," tegas Sagrim.
"Peduli itu langsung ke tempat kejadian perkara (TKP), bukan peduli di pinggir-pinggir," sindirnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Tragedi Kisor Berdarah, Bupati Maybrat: Jangan Dimanfaatkan untuk Kampanye Simpati