TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Rimbun Air, perusahaan penerbangan yang pesawatnya, Rimbun Air seri Twin Other 300 PK-OTW, hilang kontak di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021).
Diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati pesawat Rimbun Air seri Twin Other 300 PK-OTW berisikan tiga awak hilang kontak pada Rabu pagi.
Pesawat itu lepas landas dari Bandara Nabire sekira pukul 06.40 WIT menuju Bandara Bilogai Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Pesawat yang mengangkut bahan bangunan itu melakukan kontak terakhir dengan Airnav Sugapa pada pukul 07.30 WIT.
Profil Rimbun Air
Dikutip dari laman resminya, Rimbun Air merupakan perusahaan penerbangan dengan nama resmi PT Rimbun Abadi Aviasi.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2018 untuk memenuhi permintaan pesawat Vertical and/or Short Take-Off and Landing (V/STOL) yakni pesawat yang mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal atau di landasan pacu pendek.
Baca juga: Pesawat Rimbun Air Sudah Ditemukan, Kondisinya Hancur, Kru Diduga Tidak Selamat
PT Rimbun Abadi Aviasi menginduk ke perusahaan induk PT Menara Grand Papua.
Melayani jasa penerbangan, Rimbun Air mengoperasikan pesawat Boeing 737 Freighter dan DHC 6 - 400 Twin Otter
Rimbun Air melayani berbagai jasa penerbangan mulai dari pesawat penumpang hingga muatan (cargo).
Untuk layanan penumpang, pesawat Rimbun Air berkapasitas 19 penumpang yang mampu menjangkau wilayah pedesaan dengan landasan pendek.
Update, Pesawat Rimbun Air Ditemukan dalam Kondisi Hancur
Kabar terbaru hingga berita ini ditulis pukul 10.50 WIB, pesawat Rimbun Air PK-OTW yang hilang kontak akhirnya ditemukan.
Dikutip dari Kompas.com, pesawat ditemukan dalam kondisi hancur di ketinggian 2.400 meter dengan jarak 5-6 kilometer dari Bandara Bilogari ke arah Distrik Homeyo.
"Sudah ditemukan di ketinggian 2.400 meter, jaraknya 5-6 km dari Bandara Bilogai ke arah Distrik Homeyo," ungkap Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, Rabu.
Melihat kondisi pesawat yang sudah hancur, Sandi mengatakan kecil kemungkinan kru yang ikut dalam penerbangan, selamat.
Kru yang ikut dalam penerbangan itu adalah Pilot Mirza, Copilot Fajar, dan seorang teknisi bernama Iswahyudi.
"Kondisi pesawatnya hancur, kecil kemungkinan selamat, bagian kepala pesawatnya yang paling hancur," imbuhnya.
Baca juga: Pesawat Rimbun AIR Hilang Kontak 1 Jam Setelah Keberangkatan dari Nabire ke Intan Jaya
Sandi mengungkapkan proses evakuasi korban akan dilakukan melalui jalan darat.
Namun, pihaknya nanti akan didampingi tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat untuk mengantisipasi adanya gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Memang rawan (KKB) tapi Insya Allah tidak diganggulah."
"Evakuasi akan melibatkan masyarakat, TNI-Polri, wakil bupati juga sudah ada di sini," jelasnya.
(Tribunnews.com/Daryono/Pravitri) (Kompas.com/Dhias Suwandi)