Pria yang akrab disapa Danu ini merupakan staf tata usaha di Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef.
Terkait tuduhan yang dilayangkan Yosef, Danu mengaku ia memang kerap mendatangi rumah Tuti.
Namun, ujar Danu, kedatangannya hanya jika ia dipanggil dan disuruh korban.
"Kalau ke rumah (korban) itu saya gak langsung masuk buka pintu gitu, biasanya dipanggil terus disuruh," ungkapnya, Minggu (19/9/2021), pada TribuJabar.
Karena itu, ia membantah tudingan yang menyebutnya punya akses keluar masuk rumah korban.
"Itu gak bener, kalau yang terbaru-baru ini mah Danu pegang kunci mah itu yang SMK, bukan kunci rumah."
"Kalau itu memang Danu nggak pegang sama sekali," terangnya.
Baca juga: Fakta Baru Ibu dan Anak Tewas di Subang, Wanita Turun dari Avanza Putih hingga Pengendara Motor NMAX
Baca juga: Sebulan Berlalu Tapi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Ini Kendala Polisi
Lebih lanjut, Lilis menuturkan Danu memang sempat ke rumah Tuti di hari adiknya ditemukan tewas bersama Amalia.
Tetapi, Danu mendatangi rumah tersebut karena diminta Yosef.
"Sebenarnya sebelum ada polisi, Danu disuruh Yosef masuk ke rumah itu."
"Iya setelah kejadian, itu waktu pagi Rabu (18/8/2021) pas pembunuhan," bebernya.
Alasan Yosef menyuruh Danu, kata Lilis, karena diminta untuk mengecek rumah Tuti.
Kala itu, Yosef mengatakan pada Danu, Tuti dan Amalia diculik oleh orang tak dikenal.
Danu yang panik pun akhirnya datang ke rumah Tuti.