TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - 90 siswa SMP Negeri 4 Mrebet, Kabupaten Purbalingga dinyatakan positif Covid-19.
Hasil mengejutkan ini diketahui seusai dilakukan tes antigen pada Senin (20/9/2021).
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, berdasarkan informasi dari pihak sekolah, ditemukannya kasus positif terjadi pada saat tahap persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Baca juga: Festival Cek Sound di Purbalingga Dibubarkan Satgas Covid-19
"SMP Negeri 4 Mrebet mengatakan akan dilakukan persiapan PTM yang didahului dengan vaksinasi dan antigen pada seluruh siswa."
"Dari 300 siswa, ternyata 90 di antaranya terkonfirmasi positif," ujar Bupati Purbalingga kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (21/9/2021).
90 siswa itu kemudian dikumpulkan untuk menjalani isolasi terpusat yang bertempat di beberapa ruang kelas SMP Negeri 4 Mrebet.
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Purbalingga kemudian menyiapkan sarana dan prasarana serta tenaga kesehatan di lokasi isolasi terpusat.
Baca juga: Rumah Pecinta Reptil Kebakaran, 80 Ular Mati Terpanggang, Saksi Dengar Ada Ledakan
"Sebagian besar mereka hanya OTG."
"Karena ini baru dilakukan antigen, jadi untuk memastikan setelah ini dari Dinkes Kabupaten Purbalingga akan melakukan tes PCR kepada mereka semua."
"Jadi nanti yang betul-betul dari hasil tes PCR positif itu yang melakukan isolasi terpusat," katanya.
Bupati berpesan kepada orangtua dari 90 siswa ini diminta tenang.
Karena anak-anak mereka tetap dalam pantauan ketat dari tim kesehatan dan mendapatkan fasilitas sarpras yang memadai.
Setelah hasil test PCR keluar maka akan dilakukan tracing terhadap mereka yang kontak erat dengan siswa yang positif.
Atas kejadian ini, Bupati Tiwi menegaskan pelaksanaan PTM di Kabupaten Purbalingga ditunda sementara sampai dengan adanya evaluasi lebih lanjut.
"Kami akan membuat SOP (standar operasional prosedur) yang lebih lagi terkait pelaksanaan PTM," ungkapnya.
Baca juga: Fenomena Demam Judi Online Chip Higgs Domino di Aceh, Handphone Anggota Polisi Rutin Diperiksa
Sementara itu Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga, HR Bambang Irawan mendapati seringkali ada sekolah yang 'kucing-kucingan' melakukan PTM tanpa adanya koordinasi dari Tim Gugus Tugas.
Oleh karenanya ia meminta agar Bupati bisa bersikap tegas terhadap sekolah yang melakukan praktik demikian.
"Kami harap ini disikapi secara tegas oleh Bupati Purbalingga."
"Salah satunya bagi sekolah negeri khususnya yang berani melakukan seperti itu tanpa adanya koordinasi mestinya diberi punishment."
"Bila perlu berhentikan kepala sekolahnya," ucapnya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (21/9/2021).
Dia menambahkan, berdasarkan data cakupan vaksinasi dosis 1 Kabupaten Purbalingga masih berkisar 22 persen.
Artinya standarisasi kelayakan untuk melaksanakan PTM masih sangat mengkhawatirkan.
"Karena masih memungkinkan guru-guru yang mengajar itu juga belum divaksin dan risikonya kembali kepada anak-anak," ungkapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Aktivitas PTM Terbatas di Purbalingga Dihentikan - Pasca Temuan 90 Siswa Terkonfirmasi Positif,