Gara-gara sampah terbang
Pembunuhan itu bermula dari sampah gelas plastik yang diterbangkan angin ke pekarangan pelaku.
Pelaku mengira korban sengaja membuang sampah ke pekarangan rumahnya.
HN lalu mendatangi rumah korban dan marah-marah.
Suami korban, M (44) mengatakan, saat itu memilih mengalah mengangkat sampah tersebut agar kakak kandungnya tak emosi lagi.
Namun, pelaku justru semakin emosi hingga memaki-maki M dan FH dengan kata-kata kotor.
Akhirnya masalah itu diselesaikan oleh kepala lingkungan Gubuk Mamben, dengan harapan pelaku berdamai dan bisa ditenangkan.
"Karena sudah enggak ada masalah, masuk saya rumah untuk istirahat, tidur."
"Saya lupa jam berapa, tapi saya tidur di luar di depan televisi, dekat cucu saya, jadi istri saya, cucu di tengah baru saya," ungkap M, seperti dilansir Kompas.com.
Malam itu, M sengaja tidak mengunci pintu karena putrinya A masih berada di luar rumah.
Baca juga: Nasib Tragis Neni, Tak Rela Suami Beristri Lagi Malah Tewas Usai Cekcok di Depan Istri Siri
Baca juga: Fakta Ibu Tiri Sewa Pembunuh Bayaran Habisi Bocah 8 Tahun, Pelaku Sempat Ditanya Keberadaan Korban
Dikira sudah meninggal karena pelaku jarang keluar rumah
Aminah (54), keluarga korban dan pelaku mengaku tak menyangka HN nekat menghabisi nyawa adik iparnya.
Selama ini, ia mengira bahwa pelaku sudah meninggal dunia karena jarang bergaul dan tak pernah terlihat saat keluarga datang ke rumah korban.
"Saya malah kira pembunuh saudara saya ini sudah lama mati karena dia tidak pernah kelihatan."