TRIBUNNEWS.COM - Video yang memperlihatkan merpati terjual dengan harga Rp 1,5 miliar viral di media sosial.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, rekaman tersebar luas di sejumlah akun Instagram, seperti @ndorobei.official.
Dalam unggahan, tampak sejumlah pria tengah melakukan transaksi jual beli.
Di hadapan mereka ada kandang burung.
Bagian yang menarik perhatian terdapat tumpukan uang.
Baca juga: Viral Bayi Dijadikan Manusia Silver untuk Mencari Uang di Pamulang
Uang dikeluarkan oleh seorang pria dari dalam tas satu per satu.
Tumpukan uang kemudian disusun rapi di atas kandang.
Belakangan diketahui, mereka tengah bertransaksi jual beli burung merpati.
Burung tersebut dikabarkan laku seharga Rp 1,5 miliar.
"Burung Merpati Jaguar sejodo milik warga Wonopringgo team kenwood laku dibeli orang dengan harga 1.5 Milyar," tulis akun @ndorobei.official.
Hingga Minggu (26/9/2021), video ini sudah ditonton ribuan kali dan menuai komentar beragam dari warganet.
Cerita pemilik merpati
Diketahui pemilik merpati seharga Rp 1,5 miliar itu pria bernama Muhammad Joned.
Ia merupakan warga Desa/Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, Jawa Timur.
Joned memberi nama burung merpatinya dengan sebutan Jaguar.
Jaguar adalah merpati kolong.
Baca juga: Viral Video Penjual Papeda Pakai Kostum Kuntilanak, Layani Pembeli Sambil Tirukan Suara Kuntilanak
Joned menyebut merpatinya mahal lantaran sering menang dalam perlombaan.
Atas prestasi itulah, dirinya dihubungi sejumlah orang untuk menawar si Jaguar.
"Kemudian ada seorang bos dari Jakarta, dua tahun lalu datang ke kandang nawar untuk membeli Jaguar dengan harga Rp600 juta namun saya tolak," ucap Joned, dikutip dari Tribun-Pantura.com, Minggu.
Joned melanjutkan ceritanya.
Ditawari uang Rp600 juta tidak membuat hatinya luluh dan mau melepaskan Jaguar.
Bos asal Jakarta itu kemudian kembali menawar dengan uang yang lebih banyak.
Awalnya ia menawari Joned dengan uang Rp1 miliar.
Namun Joned tetap tidak mau melepaskan merpatinya.
"Setelah itu ia menghubungi saya lagi, nanya pasnya berapa? Aku jawab Rp1,5 miliar dan itu langsung deal."
"Akhirnya, pembeli itu langsung datang ke sini dan burung langsung diboyong bos dari Jakarta yang namanya Om Pingping," imbuh Joned.
Baca juga: Viral Bocah Seberangi Sungai Naik Styrofoam, Kades: Bukan Mau Berangkat Sekolah tapi Bermain
Dibayar tunai
Joned menyebut, proses pembayaran burung merpati seharga Rp1,5 miliar ini dibayar secara tunai.
"Saya tidak sempat menghitung uang tersebut, karena saya percaya dengan pembelinya."
"Pembeli burung merpati saya itu juga teman saya," ucapnya.
Joned mengungkapkan, pembeli burung merpati Jaguar itu juga penghobi burung dan pemain burung.
"Karena saya sedang bangun rumah, uang tersebut akan digunakan untuk membangun rumah," ungkapnya.
Sempat menyesal
Joned mengaku, awalnya menyesal sekali bahkan tidak sempat tidur semalaman.
"Satu malam saya tidak bisa tidur, karena saking sayangnya dengan burung itu, prestasinya burung itu luar biasa," ucapnya.
Menurutnya, jaguar ketika dipegang saya sudah memperoleh piala yang sudah tidak terhitung jumlahnya.
"Puluhan piala sudah didapatkan, umur burung tersebut sekitar 5 tahun dan sudah tua di kandangnya," ujarnya.
Hingga kini, Joned masih berternak merpati kolong.
Merpati-merpati hasil rawatannya telah banyak dibeli orang.
Baca juga: VIRAL Remaja sedang Santai di Gedung Agung, Tiba-tiba Disapa Presiden Jokowi, Ngaku Kaget dan Senang
Saat ini, masih ada 25 burung yang sedang dilatih dan mempunyai trah juara semua.
"Terkadang orang hanya melihat saya sekarang. Tidak mau melihat perjuangan saya. Bagaimana melatih mental merpati dan menjaga nutrisi," beber Joned.
Joned mengaku turun langsung melakukan proses dari awal hingga akhir sehingga mencetak burung merpati kualitas terbaik.
"Saya latih sendiri, ternakan sendiri, saya ikutkan lomba sendiri. Namun semua itu proses yang membawa saya bisa sampai di sini," ucapnya.
Ia menceritakan, butuh waktu satu tahun untuk burung merpati bisa diikutkan lomba.
"Lama mas untuk membentuk mental dan kualitas burung merpati, minimal satu tahun," tandasnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPantura/Indra Dwi Purnomo)