Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DNR Corporation berencana mendistribusikan obat Covid-19 dengan nama NRICM101, sebagai upaya menghadapi ancaman gelombang 3 pandemi di Indonesia.
Direksi DNR Corporation Gary Tanoesoedibjo mengatakan, perusahaan yang kini berada di bawah naungan PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) berusaha memberikan layanan pendistribusian produk farmasi terbaik, agar dapat memberikan dampak penanggulangan yang nyata.
“DNR akan selalu terus bersinergi dengan semua pihak dan memberikan layanan distribusi farmasi yang mumpuni, terutama di kala wabah pandemi Covid-19 beserta tantangannya seperti saat ini,”ucap Gary dalam keterangannya, Kamis (30/9/2021).
Baca juga: Tips Work From Home Selama Pandemi Covid-19, Simak Ulasannya Berikut Ini
Menurutnya, dalam pendistribusian NRICM101 nantinya, DNR yang ditopang jaringan distribusi tersebar di seluruh Indonesia mempersiapkan diri agar kelak dapat mendistribusikan obat herbal ini ke masyarakat Indonesia di seluruh pelosok negeri.
“Dengan adanya network yang dimiliki oleh DNR di hampir 3 ribu fasilitas kesehatan yang tersebar di seluruh Indonesia, DNR bersiap dengan jaringan distribusinya untuk nantinya bisa mendistribusikan NRICM101 yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesehatan dan terutama dalam penganan Covid-19 secara merata di 32 provinsi di Indonesia,” kata Gary.
NRICM101 merupakan sebuah formula obat herbal yang dikembangkan National Research Institute of Chinese Medicine (NRICM) pada 2020 di Taiwan dengan efek utama mencegah replikasi virus dan menekan kejadian badai sitokin.
Baca juga: Apakah Masyarakat Umum Butuh Dosis Ketiga Vaksin Covid-19? Begini Penjelasan Dokter
Di Taiwan sendiri, pada saat ini NRICM101 dikenal dengan nama brand Coflu Remedy, di mana pemakaiannya telah digunakan masyarakat di dalam situasi wabah pandemi Covid-19.
Dalam perkembangannya, obat herbal NRICM101 dapat digunakan sebagai pengobatan pendamping bersamaan dengan obat modern.
NRICM101 pun disebut dapat menghambat proses infeksi virus dan menekan efek peradangannya, memberikan dampak yang cukup baik terhadap tingkat paparan di negara tersebut.