News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapolda Sumut Perintahkan Tangkap Pecatan TNI yang Culik dan Aniaya Warga: Turunkan Tim

Penulis: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara desersi Daniel ginting dan korbannya Fandi Wahyudi. Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memerintahkan anak buahnya segera menangkap pelaku

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak memerintahkan anak buahnya segera menangkap pecatan TNI Daniel Ginting karena diduga menculik dan menganiaya warga Patumbak, Deli Serdang.

Daniel Ginting sebelumnya bertugas di Kodam II/Sriwijaya berpangkat sersan dua. Daniel disebut menganiaya seorang Fandi Wahyudi karena menduga korban adalah seorang informan polisi terkait peredaran narkoba.

Panca kemudian memerintahkan Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Tatan Dirsan Atmaja menangani kasus tersebut. Perintah Panca, Tatan harus bisa menangkap Daniel Ginting.

"Cek tuh, turunkan tim segera tangkap. Turunkan tim ya. Tarik, suruh Polres," perintah Panca, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Diduga Sebagai Informan, Fandi Diculik dan Dianiaya Tentara Desersi, Korban Melapor ke Pomdam

Panca menegaskan dia pasti menangani kasus tersebut dan berjanji akan mengungkapkanya.

Panca menekankan tidak ada tempat berlindung bagi kriminal di Sumatera Utara.

"Tidak ada yang boleh melakukan tindakan hukum terhadap hak-hak seseorang. Apapun tindak pidana yang akan dilakukan," ucapnya.

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak (Tribun Medan)

Mendapat perintah, Tatan langsung menyanggupi.

"Kita tindaklanjuti untuk segera ungkap," kata Tatan di lokasi yang sama.

Penjelasan Kodam Sriwijaya

Kodam II/Sriwijaya akhirnya buka suara terkait status Daniel Ginting.

Menurut Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Caj Jono Marjono, Daniel Ginting berpangkat Sersan Dua (Serda).

Baca juga: Pria Diculik Lalu Dianiaya Tentara Desersi, Dicurigai Informan Polisi, Pernah Alami Kejadian Serupa

Serda Daniel Ginting bukan lagi anggota TNI.

Serda Daniel Ginting sudah dijatuhi sanksi pemecatan dengan tidak hormat (PDTH).

"Sejak 15 Juli 2021, Pengadilan Militer 01/Palembang sudah mengumumkan hasil putusan bahwa Serda Daniel Ginting terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana desersi," kata Jono, Rabu (6/10/2021).

Serda Daniel Ginting juga dijatuhi hukuman satu tahun dan enam bulan penjara.

"Pidana tambahan dipecat dari dinas militer," katanya.

Menurut Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia, putusan Pengadilan Militer 01/Palembang terhadap Serda Daniel Ginting tertuang dalam Nomor 46-K/PM.I-04/Ad/VI/2021.

Baca juga: Pemuda di Deli Serdang Diculik dan Dianiaya, Orangtua Korban Nyaris Tak Mengenali Wajah Anaknya

Adapun jabatan terakhir Serda Daniel Ginting adalah Komandan Regu (Danru) 3/I/Lipan B Yonif.

"Memerintahkan terdakwa untuk ditahan. Apabila di kemudian hari terdakwa diketemukan/tertangkap," tulis putusan yang diunggah dalam keterangan resmi website Direktori Putusan Mahkamah Agung.

Meski sudah ada perintah penahanan, nyatanya Serda Daniel Ginting masih berkeliaran.

Dia diduga sengaja pulang ke kampung halaman di Desa Namo Suro, Kecamatan Birubiru, Kabupaten Deliserdang guna menghindari jeratan hukum.

Selama pelariannya, ternyata Serda Daniel Ginting membekingi pengedar sabu bernama Andi.

Serda Daniel Ginting bersama Andi dilaporkan menculik dan menyiksa Fandi Wahyudi, warga Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang.

Adapun alasan Daniel Ginting dan Andi menculik dan menyiksa Fandi lantaran korban dituduh sebagai 'rusa' alias informan polisi.

Bukan hanya menculik dan menyiksa Fandi, Daniel Ginting bersama Andi juga diduga berniat membunuh Fandi, dengan cara membuang korban ke jurang di Desa Jaranguda, Kabupaten Tanah Karo.

Korban melapor ke Pomdam Bukit Barisan

Fandi dan ibunya akhirnya melaporkan kasus tersebut ke Danpomdam 1 Bukit Barisan, Medan di Jalan Suprapto, Rabu (6/10/2021).

Korban, Fandi Wahyudi datang bersama ibunya dan satu orang keluarganya.

Saat ditemui, matanya masih lebam-lebam.

Baca juga: Diasuh di Rumah Kasih Sayang, Remaja Difabel Ini Justru Mendapat Kekerasan dari Orangtua Asuh

Dari kedua matanya itu mata sebelah kirinya yang masih terlihat luka parah.

Saat ditemui, korban mengatakan kedatangannya untuk membuat laporan terkait tindak penganiayaan yang dilakukan oleh Daniel Ginting, pria yang merupakan oknum anggota TNI.

"Ikut mamak mau buat laporan soal sih Daniel itu," kata Fandi Wahyudi, Rabu (6/10/2021), siang di Polisi Militer I/Bukit Barisan Detasemen Polisi Militer I/5.

Sementara itu ibu korban, Khairunnisa mengatakan kedatangannya bersama anaknya itu untuk mencaritahu status dari Daniel.

Sebab, dalam laporan mereka ke Polresta Deli Serdang, Daniel tak dilaporkan karena masih merupakan anggota TNI.

Baca juga: Pria Dianiaya di Depan Warung, Pelaku Dendam karena Pernah Dituduh Mencuri oleh Korban

"Mau nanya sekalian buat laporan. Soalnya kan sih Daniel itu katanya ada yang bilang sudah dipecat, ada yang bilang belum," kata, ibu korban Khairunnisa.

Pantauan di lokasi, korban sempat di interview oleh anggota Polisi Militer berseragam sipil di ruangan dekat pos piket soal keterlibatan Daniel yang merupakan anggota TNI di Palembang.

Usai itu mereka disuruh menemui seorang pria berseragam loreng.

Di situ mereka ditunjukkan beberapa lembar berkas. (Tribun Medan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini