Ia mulai bekerja di SMPN 1 Trucuk pada tahun 2003/2004.
Sebelumnya Supriyadi menjadi guru olahraga di beberapa sekolah swasta.
"Sudah 20-an tahun jadi guru honorer, kalau di SMPN 1 Trucuk sejak tahun ajaran 2003/2004 atau sekitar 16 tahun. Saya bersyukur bisa lulus ASN PPPK ini, makanya saya ingin tunaikan nazar," katanya, mengutip Tribun Jogja.
Meski bergaji Rp 400.000 setiap bulannya, Supriyadi adalah sosok guru yang bertanggung jawab.
Selama ini Supriyadi telah beberapa kali mengikuti seleksi CPNS.
Perjuangannya di awal tahun ia mengajar tak membuahkan hasil.
Menurut Supriyadi, dari sekian guru hononer K2 di tempatnya bekerja, hanya dirinya yang belum diangkat menjadi PNS.
"Satu-satunya K2 di institusi ini saya yang tertinggal. Lainnya sudah mendahului saya. Lainnya yang K2 sudah menjadi PNS," katanya.
Kepada guru honorer yang belum diangkat menjadi ASN, Supriyadi berpesan agar teman-temannya senantias bersemangat untuk mengajar dan selalu berusaha.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jogja dengan judul “KISAH Guru HONORER Tunaikan Nazar Jalan Kaki Klaten hingga Daerah Istimewa Yogyakarta”
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Jogja/Almurfi Syofyan, Kompas.com/Labib Zamani)