TRIBUNNEWS.COM, GARUT- Keluarga engan berkomentar terkait penetapan Ineu Siti Nurjanah atau IS sebagai tersangka rekayasa perampokan.
Ineu sebelumnya mengaku sebagai korban begal Rp 1,3 miliar di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang, Garut, Jawa Barat. Ternyata Ineu terjerat urang Rp 2,5 miliar kepada rentenir.
"Saya tidak tahu apa-apa, jangan tanya saya," ujar salah satu keluarganya saat dimintai keterangan, Senin (11/10/2021).
Pantauan Tribun Jabar, kediaman Ineu di Kampung Cikuray, Desa Mekarsari, Kecamatan Cikajang, terlihat sepi.
Baca juga: Ineu Rekayasa Dibegal Rp 1,3 M: Awalnya Pinjam Rp 20 Juta ke Rentenir, Bengkak Jadi Rp 20 M
Salah satu tetangga IS yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa IS merupakan warga yang tidak bergaul dengan tetangganya.
"Dia jarang berkomunikasi, tidak someah (ramah) terhadap tetangga, kayak sombong gitu," ucapnya.
Yang ia ketahui bahwa IS setiap harinya sering terlihat berjualan tahu di Pasar Cikajang.
"Kesehariannya sih jualan tahu ya di Pasar Cikajang, setiap hari saya sering lihat, kalo soal jualan telur saya tidak tahu," ujarnya.
Dari informasi yang didapat dari warga sekitar bahwa rumah IS sudah dijual kepada salah seorang adiknya.
IS diketahui ditinggal ibunya yang meninggal dunia akibat Covid-19 beberapa bulan yang lalu.
"Setelah ibunya meninggal, rumah itu dijual sama adiknya, kami tidak tahu dia selama ini tinggal di mana," ujar seorang tetangganya.
Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Kebohongan Wanita di Garut yang Mengaku Jadi Korban Begal Rp 1,3 Miliar
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan merekayasa perampokan terhadap dirinya.
Perempuan tersebut bernama Ineu Siti Nurjanah (31).
Ia merupakan warga Cikajang, Kabupaten Garut.