Dari situ, emosi Kicen tak terbendung lalu menganiaya anaknya hingga tewas.
"Kicen mengambil pedang-pedangan di lantai lalu memukul kepala dan lehernya."
"Pedang-pedangan ini terbuat dari kayu, panjangnya sekitar 56 sentimeter berwarna cokelat muda," ungkapnya.
Korban sempat menangis kesakitan
Mendapat penganiayaan dari ayahnya, Sepi sempat mengerang kesakitan dan menangis terisak.
Mirisnya, pelaku malah semakin menjadi-jadi menganiaya korban.
Ia menganiaya anaknya menggunakan bambu hingga terjatuh ke lantai dan kejang-kejang.
Baca juga: Menilik Yayasan Bina Prestasi Nasional Setelah Tuti dan Amalia Menjadi Korban Pembunuhan di Subang
Baca juga: FAKTA Pembunuhan Pemilik Bengkel: Sempat Terdengar Suara Dentuman hingga Motif Pelaku Habisi Korban
Setelah itu, pelaku mengangkat anaknya dan dibawa ke kamar.
Di kamar itu, Kicen mengambil baju untuk membekap mulut dan hidung korban.
"Karena menangis keras akibat kesakitan, tersangka membekap mulut dan hidung korban dengan kain beberapa menit."
"Setelah itu bekapannya dibuka dan suara mengecil seperti bengek," papar Ricko.
Kicen kemudian meninggalkan anaknya di kamar, selang beberapa menit Sepi dinyatakan meninggal.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Usai Polisi Autopsi Jenazah Kadek Sepi di Karangasem, Bapaknya Ditetapkan Tersangka Kasus KDRT
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kicen Pukul Lalu Bekap Anaknya, Misteri Kematian Kadek Sepi di Karangasem Sudah Terungkap
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Bali.com/Saiful Rohim)