TRIBUNNEWS.COM - Tragedi susur sungai di Ciamis, Jawa Barat yang menewaskan 11 siswa menyisakan cerita lain.
Mulai dari kejadian aneh yang terjadi sebelum tragedi nahas itu hingga cerita korban selamat.
Seperti diketahui, sebanyak 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis tewas saat mengikuti kegiatan susur sungai, Jumat (15/10/2021).
Kegiatan pramuka itu dilakukan di Sungai Cieluer, Leuwi III, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis.
Diduga peristiwa itu terjadi karena arus sungai yang kuat menghanyutkan satu rombongan pramuka.
Kejadian aneh sebelum tragedi tewasnya 11 siswa
Mengutip Kompas.com, kejadian aneh sempat terjadi sebelum tragedi tewasnya 11 siswa MTs Harapan Baru.
Sehari sebelumnya, Kamis (14/10/2021), warga di Kampung Leuwi III, Desa Utama mengaku heran melihat pemancing mendapatkan banyak ikan besar di lokasi tersebut.
Baca juga: Karakter Leuwi Ili Sungai Cileueur, Permukaan Terlihat Tenang, Tapi Ada Pusaran Arus di Bawah
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Bos Indomaret Tewas Tertimpa Truk Kontainer
Bahkan, pemancing bisa mendapatkan ikan lele dengan berat 6 kilogram.
Peristiwa tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.
"Nah, sehari sebelum kejadian ada yang meninggal ini, ada tanda aneh di sini. Semua pemancing yang biasa di sini dapat ikan banyak sekali dan besar-besar."
"Bahkan, ada yang mendapatkan ikan lele 6 kilogram dan ikan nilem sampai 3 kilogram. Eh besoknya kejadian seperti ini," kata Dian (46), warga setempat yang sedang melihat lokasi kejadian, Sabtu (16/10/2021).
Sementara itu, warga lainnya, Maman mengaku sempat melarang para siswa melakukan kegiatan susur sungai di lokasi tersebut.
Namun, para siswa dan guru tetap melakukannya.
"Habis Jumat saya langsung ke kolam ikan ke saung sini, mereka sudah ada di seberang sungai sedang pada ngumpul. Tak lama kejadian langsung," ujar Maman.
Cerita korban selamat
Diberitakan Tribun Jabar, ada cerita dari siswa yang selamat dari peristiwa nahas tersebut.
Siswa tersebut diketahui bernama Farhan (12).
Ia memilih kabur dari kegiatan susur sungai setelah mendengarkan teguran dari seorang pemancing.
Awalnya, Farhan yang juga rekan Aditya Maulana, salah satu korban tenggelam, bertemu dengan seorang warga yang sedang memancing ikan di sekitar sungai.
Warga itu sempat melarang dia dan teman-temannya melakukan kegiatan susur sungai.
Baca juga: Banyak Warga Dapat Ikan Besar, Peristiwa Aneh Sebelum Tragedi Maut 11 Siswa Tewas Susur Sungai
Baca juga: Ayah Siswa Korban Susur Sungai MTs Harapan Baru Ungkap Sikap Anaknya yang Tidak Biasa
"Kata tukang mancing 'jangan ke sana, tempatnya angker jang'," kata Farhan menirukan ucapan warga tersebut, Sabtu.
Mendengar itu, Farhan dan seorang temannya memilih meninggalkan lokasi dan tidak mengikuti kegiatan tersebut.
"Saya berdua pulang ke Kobong. Saat dengar ada kejadian, saya di Kobong tidak tenang, kaget."
"Malam jam setengah satu bersama bapak saya pulang ke rumah (Kertahayu)," paparnya.
Orangtua Farhan, Turman mengaku bersyukur anaknya tidak mengikuti kegiatan tersebut.
"Alhamdulillah, meskipun bandel tidak menuruti pembimbingnya, tapi Alhamdulillah anak saya selamat," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Farhan Selamat dari Tragedi Susur Sungai di Ciamis, Dengarkan Teguran Pemancing dan Kabur
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Andri M Dani, Kompas.com/Farid Assifa)