TRIBUNNEWS.COM - Kasus menantu diduga lecehkan merutanya sendiri terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Diketahui yang menjadi korbannya adalah HH.
Nenek berusia 72 tahun itu coba dirudapaksa oleh menantunya sendiri, AA.
HH mengaku, dilecehkan oleh suami anaknya itu sebanyak dua kali.
Kini korban sudah melaporkan pelaku ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sulsel, Senin (18/10/2021) siang.
HH mengaku enggan melaporkan kejadian itu ke Polres Luwu, lantaran khawatir didatangi sang menantu.
Baca juga: Remaja di Medan Dirudapaksa 2 Pria, Sempat Disiarkan di Medsos, Ibu Korban Tahu dari Story Facebook
"Makanya saya ajak ke Makassar terus melapor ke Polda Sulsel, karena mamaku khawatir didatangi (AA)," kata anak HH, NA (50) saat ditemui di RS Bhayangkara.
Kehadiran HH dan NA di RS Bhayangkara Makassar untuk menjalani visum.
Selain keduanya, juga terlihat dua personel Polda Sulsel mendampingi.
Seusai menjalani visum, HH pun menceritakan kejadian yang dialaminya.
Ia mengaku sudah dua kali dilecehkan oleh sang menantu.
Kejadian pertama terjadi pada 2020 lalu.
Saat itu, kata HH, ia sempat didatangi sang menantu AA di rumahnya.
Sang menantu datang dengan meminta sesuatu.
Meminta rambut di area sensitif sang nenek dengan dalih untuk digunakan pengobatan.
Baca juga: Kronologi Laporan Korban Rudapaksa Ditolak karena Belum Vaksin, Kapolresta Banda Aceh Membantah
"Nabilang ada omku di Malaysia suruhka, mau nabikin obat," kata HH menceritakan keanehan pada menantunya.
HH pun menolak permintaan itu, lantaran dianggap tidak lazim dan menjurus ke privasi.
"Saya tidak mau karena itu harga diri saya. Coba yang lain kau minta, saya usahakan," ujarnya lagi menirukan percakapannya dengan AA.
Sebulan berselang, Nenek HH mengaku mengalami gatal-gatal di area pahanya.
Ia pun meminta putrinya (istri AA) membawanya ke dokter praktek memeriksa keluhan yang dialami.
Setelah diperiksa, dokter lanjut HH, hanya menyarankan untuk diolesi minyak di daerah yang gatal.
Ia pun pulang ke rumah diantar HH dan istrinya.
Setiba di rumah, putrinya dan sang suami (AA) pamit pulang ke rumahnya.
Baca juga: Polri Akui Gadis Korban Rudapaksa di Aceh Harus Divaksin Sebelum Laporkan Kasusnya
Ia meninggalkan minyak yang disarankan sebagai obat oles.
"Dia (AA) bilang ini oleskan ma', jadi saya bilang oh iya, saya simpanmi itu minyak kutus-kutus," ungkap HH
Namun selang beberapa saat, AA yang telah pulang ke rumahnya bersama sang istri, kembali.
AA kembali ke rumah mertuanya seorang diri tanpa kehadiran istrinya.
"Dia (AA) kembali datang ke rumah sendiri. Dia bilang mari saya obatiki mak," terangnya.
HH sempat menolak tawaran sang menantu untuk mengobatinya.
Namun karena dipaksa, lanjut HH, dirinya pun bersedia.
Baca juga: Kronologi Remaja Dirudapaksa Lima Pemuda di Pasar, Teriakan Minta Tolong Didengar sang Ayah
"Nah oles area paha dan akhirnya dia (AA) nakasih masukmi itu tangannya (area sensitif), jadi saya bangunmi," kata HH.
HH bangun dari pembaringannya, lantaran AA mulai berlagak aneh dan cenderung hendak melakukan pemerkosaan.
"Astagfirullah, Lalilaha Illallah, Muhammadarrasulullah, lari ma ke belakang," tuturnya.
Selain itu, HH kabur lantaran tangannya diarahkan untuk memegang kemaluan AA.
Atas kejadian itu, HH pun mengaku tidak pernah lagi menginjakkan kaki di rumah HH dan putrinya.
Namun, pasca lebaran Idul Fitri, HH datang memohon maaf ke mertua.
"Habis lebaran datangi minta maaf ke saya. Jadi saya bilang saya maafkan tapi jangan ulangi lagi," cerita HH.
Bukannya bertaubat, AA rupanya kembali berulah.
Tepatnya pada September lalu. HH mengaku, kembali mendapatkan pelecehan dari menantunya itu.
Saat itu kata dia, AA hadir dengan alasan hanya sebatas singgah lantaran ada urusan disalah satu kampung.
Baca juga: Mertua Nekat Rudapaksa Menantu di Kamar, Pelaku Awalnya Minta Disiapkan Makan, Mulut Korban Dibekap
Namun, mendapati HH seorang diri di rumah, AA langsung menutup pintu rumah.
"Jadi saya bilang kenapa ditutup pintu nah siang-siang ini. Barupi saya bilang begitu dia (AA) langsungka napegang (peluk) dari belakang," ujarnya
"(Saya teriak), Weh lapuang, kenapako kasih begituka, sakitka kasihan, sakitka," sambungnya.
Setelah itu, celananya dilucuti HH.
"Untung pakai sort ka," tuturnya.
Beruntung HH berhasil kabur ke arah cucunya yang saat itu berada di rumah.
Ia pun melaporkan kasus itu lantaran sudah muak dengan ulah sang menantu
HH berharap kasus itu dapat diusut tuntas polisi.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Nenek 72 Tahun Asal Luwu Melapor ke Polda Sulsel, Mengaku Dilecehkan Menantunya
(Tribun-Timur.com/ Muslimin Emba)