News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Pelajar SMP di Jambi Duel Hingga Kritis: Bermula Karena Utang Rp 20 Ribu, Ini Pesan Kapolres

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro mengiyakan jika ada kejadian perkelahian antarpelajar di kabupaten Bungo

TRIBUNNEWS.COM, BUNGO - Video viral siswa SMPN di Pelepat Kabupaten Bungo yang berkelahi di kebun sawit menjadi perhatian khusus bagi berbagai kalangan di Kabupaten Bungo, Jambi.

Sebuah video perkelahian pelajar yang berdurasi 1 menit 9 detik menggemparkan jagat Maya Bungo. Dua orang pelajar terlibat aksi baku hantam.

Dalam video yang beredar, dua orang siswa SMP terlibat perkelahian. Perkelahian itu dilakukan di sebuah kebun sawit.

Perkelahian tersebut disaksikan oleh teman-temannya. Mirisnya, teman-temannya tersebut tidak melakukan peleraian. Bahkan mereka menyemangati supaya perkelahian tersebut terus berlangsung.

Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro ketika dikonfirmasi membenarkan jika ada kejadian yang memilukan tersebut di Kabupaten Bungo.

Katanya, kejadian ini sudah terjadi beberapa waktu lalu. Korban sudah dirawat secara intensif disebuah RS di Sumatera Barat.

"Korban sudah mendapatkan perawatan. Keluarga korban juga sudah membuat laporan resmi ke Polres Bungo," kata Guntur, Jumat (22/10).

Baca juga: 6 Pelajar Terlibat Tawuran Bersenjata Gergaji Es di Cilamaya Karawang, Begini Nasibnya Sekarang

Dikatakan Guntur, pihaknya akan menindaklanjuti laporan ini dengan serius. akan memanggil saksi dan pelaku.

Namun, pihaknya tetap mengedepankan proses hukum yang sesuai dengan Undang-undang perlindungan anak.

"Karena pelaku merupakan anak-anak, maka diversi menjadi kewajiban kewajiban kita," kata Guntur lagi.

Usai viralnya video tersebut, Guntur mengaku telah mendatangi keluarga korban dan juga pelaku.

Baca juga: Tak Lagi Mau Bayar Utang Malah Diteror Pinjol Ilegal, Ini Langkah Yang Mest Dilakukan

Tak hanya itu, belasan anak-anak yang ikut menyaksikan kejadian tersebut juga dipanggil.

Di sana, ia meminta agar keluarga korban tidak terpancing dan jangan sampai kejadian serupa terulang lagi.

Kapolres berjanji akan memproses laporan ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

"Namanya anak-anak, kita sebutnya ini kenakalan remaja, bukan kejahan. Mereka tidak menyadari jika ini berakibat fatal," ungkapnya.

Guntur juga membenarkan jika persoalan ini berawal dari hal sepele. Yaitu soal hutang piutang.

Awalnya A berhutang kepada temannya D sebesar Rp 20 ribu. Setelah sekian lama, hutang tersebut tidak dibayarkan.

Sebenarnya temannya D sudah mengikhlaskan hutang tersebut, namun D tidak terima hal itu, dan D membantu menagihnya.

D menagih dengan cara yang kurang etis. Dia menuliskan dimeja belajarnya A dengan kata-kata kasar. Selain itu D juga mengejek orangtuanya A.

Tak terima dengan tingkah lakunya itu, mereka sepakat untuk melakukan perkelahian.

"Kejadiannya didekat sawah belakang sekolah," kata siswa SMPN 2 Pelepat yang dijumpai di sekolah, Kamis (21/10)/2021.

Katanya, kejadian tersebut terjadi beberapa Minggu lalu. Siswa yang bernama A menderita luka berat dan dilarikan kerumah sakit di Sumatera Barat. "Hidungnya patah. Kepalanya bocor," katanya lagi.

Baca juga: Ketum PBSI: Saya Yakin Tidak Ada Pemain Bulutangkis Indonesia yang Pakai Doping 

Usai kejadian, disekolah menjadi heboh, orangtua A dan D dikabarkan dipanggil oleh pihak sekolah.

Bermula dari Rp 20 ribu

Ternyata aksi tersebut berawal dari hal sepele. Di mana hanya karena A tidak membayar utang Rp 20 ribu kepada teman D.

Sebenarnya temannya D sudah mengikhlaskan hutang tersebut, namun D tidak terima hal itu, dan D membantu menagihnya.

D menagih dengan cara yang kurang etis. Dia menuliskan di meja belajarnya A dengan kata-kata kasar. Selain itu D juga mengejek orangtuanya A.

Tak terima dengan tingkah lakunya itu, mereka sepakat untuk melakukan perkelahian.

"Kejadiannya di dekat sawah belakang sekolah," kata siswa SMPN di Pelepat yang dijumpai di sekolah, Kamis (21/10/21).

Katanya, kejadian tersebut terjadi beberapa Minggu lalu. Siswa yang bernama A menderita luka berat dan dilarikan ke rumah sakit di Sumatera Barat.

"Hidungnya patah. Kepalanya bocor," katanya lagi.

Usai kejadian, di sekolah menjadi heboh, orangtua A dan D dikabarkan dipanggil oleh pihak sekolah.

"Penyelesaiannya tidak tau seperti apa. Coba tanya ke guru atau kepala sekolah," imbuhnya.

Kepala sekolah SMPN di Pelepat Kabupaten Bungo Heri belum bisa dikonfirmasi. Ketika awak media mengunjungi sekolah, tidak ada yang bisa memberikan komentar.

Rumah kepala sekolah juga terlihat kosong. Nomor telepon yang biasanya digunakan bernada tidak aktif.

Video perkelahian A dan D siswa SMPN di Pelepat Kabupaten Bungo heboh di media sosial.

Awalnya seorang siswa yang diketahui berinisial D duduk di atas motor hitam menggunakan baju batik. Kemudian datang A yang menggunakan baju olahraga.

Dia datang langsung menarik baju D dan langsung terjatuh. Di waktu yang sama A membuka sepatu dan baju. Sementara D juga membuka sepatu.

Tanpa basa-basi A langsung memukul dan menerjang tubuh D. Mereka akhirnya saling serang.

Dalam video yang beredar, perekam video terdengar menyemangati mereka.

"Terus, terus. Hantam terus, jangan kasih kendor, hantam terus," kata yang merekam video.

Informasi yang dihimpun, pelajar yang berkelahi tersebut merupakan siswa kelas IX SMP Negeri di Pelepat.

Usai perkelahian, dapat kabar jika siswa berinisial D kritis dan dirawat di salah satu rumah sakit di Kota Padang, Sumatera Barat.

Belum diketahui persis kapan kejadian tersebut terjadi. Namun video yang berdurasi 1 menit 9 detik tersebut sudah menyebar di berbagai group WhatsApp.

Penulis: Muzakkir

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Viral Video Duel Siswa SMPN di Pelepat, Kapolres Minta Keluarga tidak Terpancing

dan

Rp 20 Ribu Jadi Pasal, Dua Pelajar SMP di Bungo Duel Hingga Kritis, Videonya Viral di Medsos

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini