“Oleh sebab itu, perlu ada pendampingan yang intensif,” ujar perempuan yang juga dosen psikologi tersebut.
Dewanti tidak menceritakan detail kasus yang terjadi sebenarnya.
Katanya, kasus tersebut menjadi catatan tersendiri dan akan didalami oleh dinas terkait.
“Tidak semua kasus itu sama, dalam kasus ini ada hal-hal yang menjadi individual. Ibu, perilaku dan kehidupannya harus dilihat secara komprehensif baik secara ekonomi maupun sosial,” kata Dewanti.
Baca juga: Penjambret Bermotor Incar Bocah dan ABG yang Asyik Mabar Game Online, di Depok Korbannya Meninggal
Kompol drg Wahyu Ari Prananto yang mendampingi Dewanti saat mengunjungi RS mengatakan, kondisi anak dan ibunya sudah mulai membaik.
Ada sejumlah luka bakar di wajah, lengan dan kaki.
Luka akar tersebut diduga akibat bekas api rokok.
Selain itu, juga ada luka bakar akibat air panas.
Meski begitu, Wahyu menegaskan kalau anak yang menjadi korban kondisinya membaik.
“Dari dokter forensik mengatakan luka terjadi dalam fase tertentu, ada luka baru dan lama. Ada infeksi dan luka bakar. Masih kami susun laporannya,” terangnya.
Luka yang ada pada korban sudah mengering dan sembuh.
Korban sendiri dikatakan Wahyu sendiri secara umum dalam kondisi sehat.
“Sudah mau makan dan tertawa. Kondisinya jauh lebih baik,” ungkapnya.
Baca juga: Banyak Kenangan, Krisdayanti Selalu Rindu Kota Batu
Pihak RS tidak menyimpulkan berapa persen luka bakar yang dialami.