News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Menwa UNS Dibekukan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Berikut update tewasnya mahasiswa asal Karanganyar, GE (21) setelah mengikuti acara diklat Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Buntut dari kasus ini, pihak UNS langsung mengambil langkah dengan membekukan Menwa.

"Hari ini, kegiatan di Menwa sudah dibekukan sementara," kata Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, Rabu (27/10/2021).

"Sudah ditutup semua kantor, sekalian mengamankan barang bukti di sana," imbuhnya, dikutip dari Tribun Solo.

Selain itu, pihak kampus juga membentuk tim evaluasi atas tragedi Diksar Menwa UNS ini.

Menurut Sutanto, tim evaluasi sudah mulai bekerja hari ini, untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus dan Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto saat konferensi pers, Selasa (26/10/2021) (TribunSolo.com/Dok UNS)

"Hasil tim evaluasi ini akan kita putuskan, untuk dibekukan atau tidak," ujarnya.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus menambahkan, tim evaluasi ini akan selalu berkoordinasi dengan pihak kampus.

Selain itu, UNS juga sudah mengirimkan surat keterangan resmi terkait kronologi tragedi Diksar Menwa UNS kepada Menteri Pendidikan.

"Untuk hasil autopsi dari pihak kepolisian, kami masih menunggu," katanya.

"Persoalan ini kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," tambah Prof Ahmad Yunus.

Baca juga: Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa Naik Penyidikan, Belum Ada Penetapan Tersangka

Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan

Fakta baru muncul terkait meninggalnya mahasiswa UNS Solo berinisial GE (21).

Polisi sudah memeriksa beberapa saksi terkait kasus tersebut.

Selain itu, ada dugaan kekerasan yang dilakukan pada GE.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan, tim sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi selama berlangsungnya diklat.

Polisi memeriksa mulai pengurus hingga dosen pembimbing.

"Total ada 18 saksi, dengan rincian 8 peserta diklat, 9 panitia dan 1 dosen," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Ade menekankan, dari hasil penyelidikan di kampus UNS dan kawasan Jembatan Jurung, Bengawan Solo, polisi kini mengubah status kasus jadi penyidikan.

"Karena adanya dugaan kekerasan yang mengakibatkan meninggal dunia," ungkapnya.

Adapun sejak kasus muncul, penyelidikan dilakukan oleh Satreskrim Polresta Solo, Direskrimum Polda Jateng dan Dokter kesehatan Polda Jateng.

"Jadi proses penyelidikan dari tim gabungan, ada hasil berita acara klarifikasi beberapa saksi termasuk saksi yang bersama korban saat dinyatakan meninggal dunia," ujar dia.

Baca juga: Mahasiswa UNS Tewas saat Diklat Menwa, 21 Saksi Diperiksa, Wali Kota Solo Gibran: Bikin Malu!

Korban Terkena Pukulan di Kepala

Polda Jateng mengungkap penyebab tewasnya mahasiswa GE saat mengikuti diklat calon anggota Menwa UNS.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menerangkan, GE menghembuskan napas karena dugaan kekerasan atau pemukulan yang mengenai kepalanya.

"Korban terkena beberapa pukulan di bagian kepala," terang dia kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Dugaan sementara, menurut Iqbal menjadi penyebab kematiannya GE, sehingga terjadi luka pada bagian kepalanya.

"Korban meninggal diduga akibat terjadi penyumbatan di bagian otak," jelas dia.

Proses pemeriksaan saksi terkait kematian mahasiswa saat diklat anggota Menwa UNS, Senin (25/10/2021). (Tribun Solo/ Fristin Intan Sulistyowati)

Lebih lanjut dia menjelaskan, hal itu di antaranya diperoleh dari hasil autopsi yang dilakukan langsung Kabid Dokes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Dari hasil sementara autopsi menyatakan adanya tanda-tanda kekerasan.

"Untuk berapa titik (kekerasan) saya belum bisa sebutkan," tuturnya.

Menurutnya, hasil autopsi akan disampaikan secara resmi kurang dari sepekan.

Baca juga: Fakta Kasus Mahasiswa Tewas Diklat Menwa UNS, Gibran Bertanggung Jawab, Polisi Gabungan Bertindak

"Hasil autopsi pastinya keluar kurang dari sepekan," kata dia.

Iqbal menuturkan hingga saat belum ada satu yang ditetapkan tersangka.

Namun demikian kepolisian masih terus melakukan penyelidikan perkara tersebut.

"Sementara kami masih sidik. Belum ada yang ditetapkan tersangka. Namun dari visum (luka fisik) ada tanda-tanda kekerasan," ujar dia.

Baca juga: Buntut Tewasnya Mahasiswa UNS, Kampus Bentuk Tim Evaluasi: Akan Putuskan Menwa Dibekukan atau Tidak

(Tribunnews.com/Maliana, TribunSolo.com/Agil Tri/Fristin Intan Sulistyowati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini