Informasi petunjuk itu, diperolehnya dari penuturan beberapa orang saksi penjual rokok yang berlokasi tepat di seberang depan area parkir warkop.
"Kata orang jualan rokok di depan, sempat lihat pelaku satu orang bawa motor tapi helmnya gak dibawa, dikira yang punya motor," ungkapnya.
Petunjuk dari keterangan saksi mata tersebut, membuat Rifanto sadar, bahwa 15 menit sebelum mendapati motornya raib, ia sempat mendengar suara helm jatuh.
Namun, ia enggan memeriksa sumber suara tersebut, lantaran ia sempat mengira itu bukan bersumber dari helm motornya.
"Saya sempat dengar suara helm jatuh, tapi saya enggak keluar lihat. Aplikasi saya matikan sebentar, kan gerimis. 15 menit, saya dapat orderan, ternyata motor sudah ga ada," jelasnya.
Akibat insiden tersebut, Rifanto mengaku mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Agar tetap berpenghasilan. Sementara waktu, ia akan meminjam motor milik kakaknya untuk tetap menjadi ojol.
Baca juga: Perampokan di Gudang Rokok Menewaskan Security, Uang Rp 270 Juta Milik Perusahaan Raib
Baca juga: Montir Nekat Jadi Maling di Madiun, Incar Motor Petani di Tengah SawahÂ
Hingga nanti penghasilannya mencukupi saat ditabung. Rifanto akan segera membeli motor baru kembali.
"Penghasilan saya cuma dari situ. Ya sementara saya pinjam motor kakak, sembari kumpulkan uang lagi," kata pengendara ojol sejak 2018 silam itu.
Beberapa menit pascakejadian, Rifanto langsung melaporkan peristiwa kriminalitas yang menimpanya itu, ke markas kepolisian setempat.
Dan ia berharap, pelaku segera dibekuk karena di area parkir warkop tersebut, terbilang sering terjadi pencurian motor. Kurun setahun, tiga unit motor pelanggan warkop, digondol maling.
"Sudah (lapor Polsek Gayungan). Tapi suratnya belum, tinggal nunggu tanda tangan komandannya katanya. Tapi saya sudah ditanya tanyain," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu, Ojol Korban Curanmor Saat Berteduh dan Tunggu Orderan di Surabaya, Suara Helm Jatuh Jadi Tanda