Dia masih menempati rumahnya yang sudah dibeli pemerintah untuk tol, karena belum diminta pindah.
"Saya belum mulai memindahkan barang-barang saya dari rumah saya, sebenarnya dimulai kapan," jelas dia.
Bangun musala
Sadino Nur Rohmad (42), warga Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten menggunakan uang ganti rugi proyek tol Solo-Jogja untuk membangun musala.
Musala yang dia bangun itu berada di depan rumah yang baru di Desa Segaran, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten.
"Saya melihat para petani di sekitar sini melaksanakan salat di dekat pohon pinggir jalan. Jadi kami berinisiatif membangun musala di depan rumah kami," kata Sadino kepada TribunSolo.com, Kamis (23/9/2021).
Nampak, musala itu tengah dibangun oleh sejumlah orang.
Ia menuturkan, pekarangan dan rumahnya di Kranggan terdampak pembangunan tol Solo-Jogja.
"Saya menerima ganti rugi sekitar Rp 1 miliar," ujarnya.
Uang tersebut ia gunakan untuk membeli rumah, dan berencana untuk naik haji bersama keluarganya.
Namun karena masih pandemi covid-19, dan masa tunggu haji yang lama, ia dan keluarganya memutuskan untuk membangun musala.
Baca juga: 18 Tahun Tempati Lahan, Warga Kebon Kosong Kemayoran Berharap Ada Pengganti Uang Jika Digusur
" Awalnya uang itu akan digunakan untuk naik haji, namun karena keluarga sudah ada sepakat, jika UGRnya bagus, kami berencana akan bangun musala," ujar Sadino.
Lanjut, Sadino mengatakan ukuran musala tersebut, Sekitar 5,5 x 6 meter persegi.
Kemudian saat disinggung terkait dana yang dianggarkan untuk pembangunan musala ini, ia enggan menjawab.
"Yang terpenting musala sudah jadi dulu, terkait berapa uang yang digunakan untuk bangun Musala ini tidak saya pikir," pungkasnya. (Tribun Solo/Tribun Jateng)