TRIBUNNEWS.COM, BATANG- Betapa kagetnya Panitia pembangunan Musala Baiturohman di Desa Lebo, Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah saat mengetahui uang sumbangan ternyata uang mainan.
Uang tersebut diketahui mainan ketika hendak dibelanjakan di toko material.
Jumlah uang mainan tersebut adalah 75 pecahan Rp 250 ribu. Uang palsu tersebut disimpan dalam amplop.
Baca juga: KPK Terima Pengembalian Uang Rp 3 Miliar terkait Kasus Korupsi Cukai BP Bintan
"Kalau saya biarin sajalah, orang yang nipu, apalagi musala pasti ada ganjarannya," kata Menurut Subadri, Ketua Panitia Pembangunan Musala.
Sempat hendak dibelanjakan di toko material
Subadri menceritakan, pihaknya tak menaruh curiga ketika menerima amplop itu.
Panitia juga tak begitu sadar jika di uang itu tertulis uang mainan.
Baca juga: Oknum Satpam Nekat Beli HP Pakai 78 Lembar Uang Palsu, Kini Mendekam di Tahanan Polres Pringsewu
"Awalnya kami mendapat uang dalam amplop dari pria pakai masker. Katanya sumbangan untuk musala. Terus kami buka ada 75 lembar pecahan Rp 50 ribu dan langsung ke toko material," katanya, Rabu.
Lalu, saat pemilik toko material menunjukkan bahwa uang itu hanya uang mainan, para panitia baru menyadarinya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan musala tersebut menelan biaya lebih kurang Rp 240 juta.
Baca juga: WNA Pembunuh Istri di Cianjur Ternyata Palsukan Umur
Proses pembangunannya sendiri sudah 14 bulan. (Penulis : Kontributor Pekalongan, Ari Himawan Sarono | Editor: Khairina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com