TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan nahas terjadi di Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sabtu (4/12/2021).
Setelah menerobos portal yang sudah tertutup, angkot 123 yang berhenti di tengah rel ditabrak kereta api.
Akibatnya, empat dari lima penumpang meninggal dunia. Sementara si sopir selamat.
Warga setempat, Gabriel, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Kecelakaan Bus Transjakarta Terus Berulang, Wagub DKI Jakarta Sebut akan Evaluasi secara Menyeluruh
Menurut dia, angkot 124 tersebut datang dari arah Jalan Karya menuju Jalan Sekip.
"Jadi, saat itu portal kereta api dalam keadaan tertutup. Tapi angkot tersebut melaju dan tiba-tiba berhenti di tengah rel," katanya.
"Tak lama, sopirnya keluar, sementara penumpang masih ada di dalam," sambungnya.
Akibatnya, lanjutnya, terjadilah tabrakan sampai menghancurkan angkot tersebut.
Berdasarkan penglihatan saksi ada delapan orang yang berhamburan di jalan akibat laka lantas itu.
"Anak-anak tidak ada. Yang ku liat hanya satu laki-laki dan itu mati karena kondisinya perutnya sudah koyak sementara lainnya ada yang patah kaki, wajah terkena serempet dan lainnya," ungkapnya.
Dikatakan, seluruh korban kini dibawa di Rumah Sakit Royal Prima. Sopir sampai kini masih di pos penjaga kereta.
Baca juga: BREAKING NEWS : Kereta Api Tabrak Angkot di Medan, 5 Orang Tewas di Tempat
Amatan Tribun Medan di lokasi, tampaknya warga berkerumun menyaksikan kejadian tersebut. Akibat kejadian ini terjadi macet panjang.
Abaikan protes penumpang saat terobos portal
Empat orang tewas akibat kecelakaan maut yang terjadi di Perlintasan Kereta Api, Jalan Sekip Kecamatan Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat, Sabtu (4/12/2021).
Seorang korban yang selamat, E mengatakan sopir tancap gas menerobos palang pintu kereta api yang sudah tertutup.
E yang duduk tepat di belakang kursi kemudi itu selamat karena kereta api menghantam bagian ekor mobil.
"Saya duduk di belakang sopir. Tiba-tiba di tabrak bagian belakang," ujar wanita yang enggan identitasnya diungkap ini.
Ia mengatakan, saat itu jarak angkutan umum dengan kereta api sangat dekat. Sehingga, bagian belakang tidak dapat menghindar.
Para penumpang pun juga sempat menegur saat sopir menerobos. Namun sopir tidak mengindahkan dan tetap menjalankan mobilnya.
"Pas di tabrak, mobilnya sempat berputar sekali. Makanya pas berhenti, posisi bagian depannya ke arah Jalan Gatot Subroto," terangnya.
Ia hanya mengalami terkilir pada bagian kaki sebelah kanan.
"Cuma terkilir aja kaki," katanya.
Sopir nyaris diamuk massa
Sopir angkot 123 yang menghantam kereta api mau dihajar warga karena diduga menerobos portal di Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Sabtu (4/12/2021).
Sopir masih berada di dalam pos penjaga kereta api bersama dua personel polisi, untuk menghindari amukan warga.
Di luar pos tampak warga berkerumun dengan ucapan ingin menghajar sopir angkot tersebut.
Sementara ekspresi sopir angkot tersebut hanya jongkok tertunduk mengenakan baju hitam. Terlihat sang sopir tidak mengalami luka.
Sebelumnya si sopir melarikan diri ke pos perlintasan setelah dikejar warga.
Kondisi korban
Lima korban orang dewasa. Tidak ada anak-anak dalam angkot nahas tersebut.
Demikian penuturan Gabriel, selaku saksi di lokasi kejadian.
Baca juga: Identitas 10 Korban Kecelakaan di Jalan Raya Kediri - Kertosono, 4 di Antaranya Meninggal
"Anak-anak tidak ada. Yang ku lihat hanya satu laki-laki dan itu mati karena kondisinya perutnya sudah koyak, sementara lainnya ada yang patah kaki, wajah terkena serempet dan lainnya," ungkapnya.
Dikatakan, seluruh korban kini dibawa di Rumah Sakit Royal Prima.
Sementara sang supir sampai diamankan polisi di pos penjaga kereta api.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul 5 Penumpang Tewas, Sopir Angkot 123 hendak Diamuk Warga dan Diamankan Polisi di Pos Jaga dan Sopir Angkot 123 Sempat Menyelamatkan Diri, Penumpang jadi Korban