TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Salamah (70) menjadi korban jiwa akibat letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Salamah ditemukan bersama Rumin (28) meninggal dunia dalam kondisi pelukan.
Warga Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro ditemukan tewas di dapur rumah. Mereka menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh.
Baca juga: Korban Meninggal Akibat Erupsi Gunung Semeru Bertambah Jadi 14 Orang
Legiman, adik ipar Salamah cerita, ketika Gunung Semeru erupsi semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia. Sedangkan anaknya, Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri. Sehingga keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
Baca juga: Update Data Korban Erupsi Gunung Semeru: 14 Korban Meninggal Dunia, 35 Orang Luka Berat
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan di bawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman.
Dua anggota keluarga Salamah, kata dia, juga bernasib malang. Suami dan anak Salamah mengalami luka cidera akibat reruntuhan bangunan rumah.
Baca juga: Semeru Erupsi, Ganjar Pranowo Gelar Doa Bersama Santri Di Solo
"Suami Rumini dan anaknya selamat, mereka sekarang dirawat di puskesmas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lumajang Bayu Wibowo mengatakan, total jumlah korban yang meninggal dunia terus bertambah.
"Untuk siapa-siapanya kami masih melakukan pendataan dan konfirmasi namanya beserta keluarganya," pungkasnya. (Penulis: Tony Hermawan).
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu, Tak Sanggup Berjalan Saat Gunung Semeru Erupsi, Lansia Meninggal Memeluk Anaknya