TRIBUNNEWS.COM - Jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Semeru kini mencapai 14 jiwa.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Pusdatinkom BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers virtual, Minggu (5/12/2021).
"Berdasarkan rapat dari hasil Pusdalops, jumlah korban meninggal dunia terdata hingga saat ini, pukul 17.30 WIB berjumlah 14 orang," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.
Dari 14 korban meninggal, delapan di antaranya telah berhasil diidentifikasi.
Saat ini, jumlah korban luka juga bertambah.
Baca juga: Muhaimin Iskandar Instruksikan Kader PKB Bantu Korban Erupsi Gunung Semeru
Baca juga: Berita Foto : Dampak Letusan Gunung Semeru yang Mematikan
Sebanyak 35 orang mengalami luka berat dan 21 lainnya luka ringan.
"Kemudian untuk perkembangan data korban luka berat di RSUD dr Haryoto berjumlah 8 orang, RSUD Pasirian 16 orang, RS Bhayangkara 3 orang, Puskesmas Penanggal 8 orang," terang Abdul.
Berikut daftar lengkap korban Gunung Semeru yang sudah berhasil diidentifikasi, dilansir Kompas.com:
Kecamatan Pronojiwo
1. Poniyem (50), warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;
2. Bawon Triono (33), Curah Kobokan, Desa Supiturang;
3. Yatifa, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;
4. Luluk, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang;
5. Edy, warga Curah Kobokan, Desa Supiturang.
Baca juga: Jenis Erupsi Gunung Semeru Sabtu Lalu, Berikut Bahaya yang Ditimbulkan
Baca juga: Karakter Letusan Gunung Semeru, Simak Kawasan yang Rawan Terkena Bencana
Kecamatan Candipuro
1. Dafa (14), warga Kajar Kuning;
2. Siti (40), warga Kampung Renteng, Dusun Kebondeli Utara, Desa Sumberwuluh;
3. Besut (50), warga Dusun Kebonagung, Desa Sumberwuluh.
Terjadi 3 Kali Guguran Awan Panas
Pada Minggu, terjadi tiga guguran awan panas saat Gunung Semeru kembali erupsi.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono, mengatakan guguran pertama terjadi pada Mnggu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.
Kemudian yang kedua, terjadi pada Minggu pukul 05.00 WIB.
Guguran awan panas yang ketiga kembali terjadi pada Minggu pukul 10.00 WIB.
Saat terjadi guguran awan panas yang ketiga, warga Dusun Curah Kobokan dan Kajar Kuning, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, berhamburan menyelamatkan diri.
Baca juga: Kementerian ESDM Imbau Masyarakat Untuk Tak Beraktivitas di Radius 1 Kilometer dari Kawah Semeru
Baca juga: Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru Menerima Bantuan Toilet Portable
Dikutip dari TribunJatim, para warga mayoritas menyelamatkan diri menggunakan kendaraan masing-masing.
Tetapi, ada juga yang menumpang mobil evakuasi milik polisi, TNI, relawan, dan ambulans puskesmas setempat.
Eko berharap, jika Gunung Semeru kembali erupsi, tidak begitu besar dan curah hujan tak ekstrem.
"Mudah-mudahan erupsi lain tidak begitu besar, mudah-mudahan curah hujan tidak ekstrem, sehingga tidak memicu hal-hal yang lain," kata dia.
Rumah Warga Terendam Material Lahar
Berdasarkan data dari Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, terdapat 62.084 terkena dampak dari erupsi Semeru.
Dikutip dari KompasTV, merujuk data tersebut, jumlah pengungsi mencapai 902 orang dengan rincian 305 orang mengungsi di beberapa fasilitas pendidikan dan balai desa di Kecamatan Pronojiwo.
Lalu, sebanyak 409 orang di lima titik balai desa di Kecamatan Candipuro.
Sementara, 188 orang mengungsi di empat titik yang terdiri dari rumah ibadah dan balai desa di Kecamatan Pasirian.
Berdasarkan foto yang diunggah akun Facebook SAR FKAM Search dan Rescue pada Minggu, kondisi Desa Sumberwuluh ,Kecamatan Candipuro, yang diterjang awan panas Gunung Semeru cukup memprihatinkan.
Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 14 Orang Meninggal, 35 Luka Berat, Ribuan Terdampak Awan Panas
Baca juga: MDMC Muhammadiyah Terjunkan Tim Tanggap Darurat Bantu Korban Bencana Erupsi Gunung Semeru
Terlihat pantauan dari udara kondisi desa diselimuti material pasir dan batu yang cukup tebal.
Bahkan aliran lahar menutup hampir setengah dari rumah-rumah warga.
Kondisi desa lainnya juga tidak kalah memprihatinkan.
Di antaranya yakni Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Masih berdasarkan laporan SAR FKAM Search dan Rescue, dua dusun di Desa Supiturang mengalami kerusakan parah.
"Dua dusun yang kondisinya parah itu adalah Dusun Sumbersari dan Dusun Curah Kobokan."
"Untuk Dusun Sumbersari, 20 rumah rusak berat. Sedangkan untuk Dusun Curah Kobokan, warganya terisolir," kata Sekretaris Desa Supiturang, Ahmad Muliyanto (28), Minggu (5/12/2021).
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul FOTO-FOTO Dampak Erupsi Semeru dari Udara, Setengah Rumah Warga Terendam Material Lahar
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Daryono, TribunJatim/Danendra Kusuma, Kompas.com/Andi Hartik/Retia Kartika Dewi)