TRIBUNNEWS.COM - Pengungsi akibat banjir yang melanda Makassar, Sulawesi Selatan, sebanyak 6.102 orang.
Seluruh pengungsi tersebar di 58 titik pengungsian.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Danny Pomanto, Kamis (9/12/2021) seperti dikutip dari Kompas.com.
“Hingga Kamis (9/12/2021), tercatat sebanyak 6.102 orang yang mengungsi dari 58 titik pengungsian,” ucapnya.
Ia juga mengatakan jika seluruh pengungsi diberikan fasilitas dan disiapkan makanan.
Baca juga: Penggeledahan Kantor PDAM Kota Makassar Sempat Diadang oleh Petugas
Baca juga: Hujan Deras Picu Banjir Lahar Dingin di Desa Sumberwuluh Lumajang
“Seluruh pengungsi difasilitasi dan disiapkan makanan.”
“Mudah-mudahan banjir di Makassar sudah surut dan warga bisa kembali ke rumahnya masing-masing,” harapnya.
Danny juga menginformasikan jika banjir terjadi di enam kecamatan yaitu Biringkanaya, Manggala, Tamalanrea, Tamalate, Panakukang, dan Rappocini.r
Banjir, kata Danny, disebabkan curah hujan yang tinggi selama tiga hari, pasangnya air laut, dan air kiriman dari kabupaten dekat dengan kota Makassar.
‘Selain curah hujan yang tinggi dan pasangnya air laut, banjir ini juga diduga disebakan air kiriman.”
’Hal ini dikarenakan sejak Rabu (8/12/2021) sudah tidak hujan tapi air terus naik di pemukiman warga,” jelas Danny.
Diketahui, sebelum banjir melanda, Makassar dilanda cuaca ekstrem sejak Sabtu, (4/12/2021) dan masih terjadi hingga saat ini seperti diberitakan oleh Tribun TImur.
Ketinggian air akibat banjir di Makassar pun mencapai ketinggian 80 cm di jalan raya dan 1 meter pada kawasan pemukiman penduduk.
Banjir ini pun juga mengakibatkan waduk serta kanal yang berada di tengah kota meluap.
Lalu untuk pola penanganannya, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti kelurahan dan kecamatan ditugaskan untuk berperan aktif untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Selain itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar juga telah menurunkan personil untuk melakukan evakuasi warga menggunakan perahu karet dan diprioritaskan untuk usia renta dan anak-anak.
Sedangkan untuk penyiapan bahan makanan, Pemerintah Kota Makassar telah menurunkan tim gabungan dari Dinas Sosial.
Kemudian penanganan bagi warga yang mengalami sakit akibat banjir juga telah dilakukan pemerintah kota dengan memerintahkan personil dari Dinas Kesehatan untuk tetap berjaga.
Elemen masyarakat seperti komunitas di Makassar pun juga turut andil dalam membantu warga yang terdampak banjir.
Perlu diketahui juga jika banjir kali ini merupakan yang terbesar selama 20 tahun terakhir.
Hal disebabkan karena adanya hujan dengan intensitas yang lebat dan pasang air laut yang terjadi.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Hendra Cipto)
Artikel lain terkait banjir