Mengutip Kompas.com, kepada polisi RW mengaku tak tahu jika RA berprofesi sebagai satpam.
Aldi menyebut, RW sempat curiga terhadap RA.
Namun RA tetap mengakui bahwa dirinya anggota Polri.
"Dari hasil penyelidikan, si perempuan sebenarnya sudah curiga sejak dua minggu lalu dan meminta jujur jika bukan anggota Polri. Namun si pria tetap kekeuh dirinya anggota (Polri)," kata Aldi.
Dalam sebuah video permintan maaf, RA juga mengakui bahwa RW adalah polisi palsu.
Kasus tersebut kemudian dihentikan.
Pihak kepolisian telah memaafkan kedua pelaku.
RA dan RW telah menyampaikan permohonan maafnya.
"Kita tidak proses, karena memang tidak ada pasalnya. Secara tidak langsung korbannya institusi kepolisan, yang bersangkutan sudah meminta maaf, ya, sudah kami maafkan," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wichaksana, Rabu (8/12/2021), mengutip Tribun Jabar.
Hingga saat ini, kedua pelaku tidak melakukan pemerasan ataupun penipuan.
"Jadi seragam itu oleh pelaku enggak pernah dipakai buat memeras, menipu orang," kata Oliestha.
Namun tidak menutup kemungkinan pelaku akan diproses apabila ada korban yang melapor karena dirugikan di kemudian hari.
Dalam permintaan maafnya, RA memohon maaf atas kegaduhan yang telah dibuat.
RA meminta maaf kepada keluarga besar Polri.
Sementara hal yang sama juga dilakukan oleh RW.
Ia meminta maaf karena telag menggunakan baju bhayangkari.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul “Akhir Kasus Polisi dan Bhayangkari Palsu Pantun Kacang Ijo, Polisi Asli Putuskan Hal Ini”
(Tribunnews.com/Miftah, Kompas.com/Farida Farhan, Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)